Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Yesus Pergi dan Akan Kembali

21 Mei 2020   17:09 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:14 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Paroki Cikarang

Narasi Kenaikan

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku, ... sampai ke ujung bumi." Kemudian, Ia memberkati mereka; ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka, dan dan terangkat ke sorga. Sesudah itu, mereka menyaksikan Yesus terangkat, dan menutupi-Nya sehingga sampai tidak terlihat.

Ketika mereka sedang menatap ke langit, tiba-tiba berdiri dua orang berpakaian putih  dekat mereka, dan berkata, "Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali  dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Lalu, murid-murid tersebut pulang dengan sukacita; setiap hari mereka berkumpul di salah satu rumah sambil berdoa dan menaikan puji-pujian.

Narasi Kenaikkan di atas, terekam dalam ingatan murid-murid serta komunitas pengikut Yesus yang mula-mula. Kemudian, mendekati dasawarsa akhir abad I Masehi, tuturan tersebut ditulis ulang oleh Tabib Lukas, seorang keturunan Yunani, yang menjadi pengikut Yesus.  

Lukas menulis dalam pemahaman ketika itu bahwa Surga adalah Wilayah Atas atau Sorgawi;  sementara Bumi atau Oikos (daerah yang berpenghuni atau tempatnya manusia dan makhluk-makhluk lainnya) ada di bawah, bukan di samping kiri dan kanan.

Lukas, pada masa itu, sudah 'menerima' warisan pemahaman bahwa Yesus adalah Makhluk Sorgawi yang datang dan ada bersama manusia, sehingga Ia kembali atau terangkat menuju ke tempat-Nya semula.  

Pada konteks itu, Yesus yang naik tersebut merupakan suatu perjalanan pulang ke tempat asal-Nya. Dan, nanti, sesuai dengan perkembangan ajaran iman (sesuai pemikiran Rasul Matius dalam Injil Matius Yohanes pada Kitab Wahyu) bahwa Yesus yang Naik ke Surga tersebut akan datang kembali ke Bumi dengan cara yang sama.

Oleh Opa Jappy

====

Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Hari Ini, 21 Mei 2020 sama dengan 21 Mei 1998 (saat itu sebagian besar Umat Kristen sementara mengikuti Ibadah Kenaikkan Yesus Kristus, saya sementara siap-siap untuk ibadah di GPIB Petra, Kebon Bawang Jakarta Utara), jutaan mata Orang Indonesia melihat Tabung TV yang menyiarkan pengunduruan diri Presiden Soeharto. Beberapa detik kemudiam, BJ Habibie menjadi Presiden RI. Peristiwa yang tetap menjadi ingatan saya, karena sekaligus HUT Alhm Ibu di Kupang; sebelumnya, saya sempat menyampaikan selamat hari ulang tahun melalui telpon.

Kembali ke peristiwa Kenaikkan Yesus. 'Perjalanan Pulang menuju ke Tempat Asal-Nya' tersebut, hingga kini, disebut Naik ke Surga. Peristiwa tersebut kemudian berkembang di/pada ritual Kristen Mula-mula atau kuno sebagaai bagian dari rangkaian ibadah serta perayaan Utama pada umat Krisen dan Katolik; yaitu (i) Kelahiran Yesus atau Natal, (ii) Jumat Agung atau Kematian Yesus di Salib, (iii) Paskah atau Kebangkitan Yesus, (iv) Kenaikan Yesu ke Surga, dan (v) Pentakosta atau Turunnya Roh Kudus.

Sebetulnya, makna dari kelima Hari Raya di atas adalah setara atau pun sederajat; di dalamnya ada ibadah dan perayaan. Namun, karena pengaruh sosio kultural Romawi, Yunani atau Eropa, maka pesta Ulang Tahun yang 'dibesar-besarkan;'' sehingga Peristiwa Natal lah yang menjadi 'Hari Raya Terbesar' pada sebagian besar Umat Krisen dan Katolik (Note: Ada cukup banyak Mazhab Kristen yang tidak merayakan Natal tapi mengutamakan perayaan Paskan).

Peristiwa Kenaikan Yesus juga bisa dimaknai sebagai perjalanan menuju ke suatu tempat;  dan dari sana, Ia akan datang kembali. Ia akat datang atau kembali, sebagaimana diimani oleh Umat Kristen dan Katolik, sebagai Sosok Utama pada Akhir Zaman. Tempat tersebut, diimani oleh umat beragama sebagai lokasi Supra Natural; yang di dalamnya berkumpul Makhluk-makhluk Ilahi dan Sorgawi. Dan, menurut ajaran Agama-agama, di tempat tersebut, juga menjadi tempatnya para Malaikat, Nabi, Orang-orang Suci, dan lain sebagainya.

Jadi, dalam frame pemahaman seperti di atas, maka Yesus yang Naik ke Surga merupakan suatu perjalanan pulang ke Rumah-Nya; dan dari sana, sesuai dengan waktu-Nya, Ia akan kembali ke area hidup dan kehidupan manusia.

Kapan Ia datang kembali? Itu yang menjadi misteri, tak seorang pun tahu. Sepanjang sejarah, banyak orang, dari kalangan Kristen dan Katolik, berupaya untuk menghitung-hitung Hari Kedatangan-Nya, bahkan ada yang menetapkan tanggal yang pasti, namun Yesus tidak muncul (dan gugurlah ajaran seperti itu). Bahkan, gegara Covid-19, ada pengkhotbah yang mengkhotbahkan 'Virus Corona sebagai tanda-tanda Akhir Zaman,' dan saatnya Yesus Datan Kedua Kali. Hadeh.

Yang pasti, ketika pada Hari Ini, kita, anda dan saya merayakan dan melakukan Ibadah Kenaikkan Yesus ke Surga, maka ingatlah bahwa Ia akan Datang Kembali.

Selamat Merayakan dan Melakukan Ibadah Kenaikan Yesus Krstus.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun