Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perpanjang Durasi Sensus Penduduk 2020

31 Maret 2020   18:24 Diperbarui: 31 Maret 2020   18:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Laman Sensus BPS| Screenshoot dokumentasi pribadi

     Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Dua Hari lalu, seorang teman mengirim pesan melalui WA, "Anda sudah Sensus?" Ikuti petunjuk di image." Pesan seperti itu, sudah sering saya dapat, terus terulang; tapi saya tidak pernah tuntas lakukan; sudah lebih dari 20 kali lakukan, tapi hasilnya seperti image di atas.

Sensus, Pentingkah?

Kata 'Sensus,' entah aslinya dari bahasa apa, pada masa lalu, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kaisar atau Negara untuk (i) mengetahui jumlah rakyat, sesuai jenis kelamin dan usia, (ii) mendapat atau menemukan rakyat laki-laki yang kuat dan gagah agar dilatih menjadi tentara, (iii) mendapat dari antara rakyat orang-orang cerdas, cantik, tampan agar dilatih sebagai abdi di Istana; misalnya pengawal Kaisar, penari, pelayan, bahkan selir Kaisar.

Sensus seperti itu telah dilakukan sejak kurang lebih 4000 tahun Sebelum Kristus di Mesir, Babylonia (sekarang Irak), Yunani, Romawi, China, dan India; atau daerah-daerah yang sejak masa kuno telah maju peradabannya.

Model sensus 'kuno' seperti di atas, pernah dilakukan di Nusantara pada era Sriwijaya, Pakuan, Majapahit, dan Kerajaan-kerajaan lainnya.

Kemudian, pada masa Kolonial,  Raffles pada tahun 1815 melakukan sensus di Hindia Belanda; modelnya seperti di Eropa. Yang bersifat mengetahui jumlah rakyat dan klasifikasi potensi SDM. Sensus modern dimulai di Quebec dan Swedia di pertengahan abad ke 16.

Sensus model baru itulah yang kemudian mengalami pengembangan di RI, yang sejak 1961 melakukan sensus penduduk, pertanian, ekonomi, dan seterusnya.

Sensus Penduduk RI 2020

Di Indonesia, sensus penduduk merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penilaian data penduduk yang menyangkut ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.

Atau, agar  menghasilkan informasi kependudukan secara lebih rinci dan informasi lainnya untuk keperluan penghitungan berbagai parameter demografis, antara Angka Kelahiran, Angka Kematian, Angka Harapan Hidup dan lain--lain. Dilakukan dengan memperhatikan

  1. Bersifat individu; informasi demografi dan sosial ekonomi yang dikumpulkan berasal dari individu, sebagai anggota rumah tangga, dan masyarakat.
  2. Bersifat universal atau pencacahan bersifat menyeluruh.
  3. Diselenggarakan serentak di seluruh negara
  4. Dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap-tiap tahun yang berakhiran angka kosong.

Karena, sekarang adalah Tahun 2020, maka Pemerintah melakukan Sensus Penduduk 2020.

Dokumentasi BPS
Dokumentasi BPS

Jadi, sebetulnya jika dalam keadaan normal, Sensus Penduduk 2020, 15 Februari - 31 Maret 2020, akan berlangsung dan selesai dengan sukses.

Sayangnya, giat dan kegiatan Sensus Penduduk 2020 tersebut 'berdampingan' dengan Pandemi Covid-19. Dan, diikuti denga pengarahan hampir seluruh potensi bangsa untuk melawan Covid-19.

Akibatnya, bisa saja banyak orang melupakan Sensus Penduduk 2020 secara Online dan Offline. Jadi?

Untuk mensukseskan Sensus Penduduk 2020, maka durasinya harus diperpanjang; bila perlu hingga 31 Desember 2020. Hal tersebut dengan pertimbangan mobilitas rakyat, saat ini, selama, dan pasca pandemi Covid-19.

Cukup lah

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun