Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hadapi Covid-19: Surabaya Menyemprot Kota, Jakarta Semprot Kata-kata

18 Maret 2020   16:04 Diperbarui: 18 Maret 2020   16:48 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cipanas, Jawa Barat | Covid-19 telah merambah berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya. Surabaya yang juga Ibukota Jawa Timur, juga merupakan Metropolitan terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Namun, Surabaya lebih humanis hadapi Covid-19.

Misalnya, membebaskan warga, dengan kondisi tertentu, dari biaya pemeriksaan medis apakan terserang Corona atau tidak, pembagian masker gratis, bahkan akan memasang wastafel dan hand sanitizer di atas Bus Kota, serta berbagai upaya edukasi publik secara berjenjang hingga ke tinggkat RT atau pun komunitas.

Praktis, segenap jajaran dan aparat Pemda serta semua elemern masyarakat menyatu diri untuk melawan Covid-19. Dan, kemarin, 14 Maret 2020, Pemerintah Kota Surabaya melakukan upaya mengsterilkan kota, dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan di pinggir jalan, sejumlah sekolah dan taman.


Semuanya itu, lihat video, di Surabaya, bukan Jakarta; bukan Jakarta, Ibukota NKRI dan mempunyai Anggaran Belanja melampaui Surabaya. Jika Surabaya sudah sampai pada titik semprot kota, bagaimana dengan Jakarta?

Sebagai warga Jakarta, ketika menerima video dari teman di Surabaya dan upload ke YouTube, jadi 'malu sendiri;' pasalnya, ia menambah narasi, 'Surabaya Menyemprot Kota, Jakarta Menyemprot Kata-kata.' Benar, hatiku membenarkan kata-kata melalui pesan WA tersebut.

Surabaya, hadapi Covid-19 dengan sejumlah tindakan nyata, terukur, dan langsung dikerjakan di area publik; bahkan Walikota Risma 'berkeliaran' di area rakyat dalam rangka bersama-sama anakbuahnya bekerja. Beda dengan di Jakarta; Sang Gubernur Pilihan justru lebiha banyak di area ber-ac; dan dari sana ia menyampaikan orasai dan narasi melalui  video.

Ya. Rakyat Jakarta lebih banyak mendapat kata-kata dari Sang Gubernur, bukan upaya-upaya atau tindakan nyata untuk melawan Covid-19.

Kapan Jakarta .....................?

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun