Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandemi Covid-19 dan Teror Informasi

16 Maret 2020   19:56 Diperbarui: 16 Maret 2020   20:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang Teror

Teror adalah usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan; meneror bermakna berbuat kejam, sewenang-wenang, semena-mena, paksaan, ancamam, tindakan, kata-kata/pernyataan, dan lain sebagainya untuk menimbulkan rasa ngeri atau takut. Ada banyak cara, kata, tindakan, sikon (yang sengaja diciptakan) secara sendiri maupun bersama yang bisa dikategorikan sebagagi teror dan meneror.

Aksi-aksi yang bersifat teror dapat terjadi di mana-mana dan oelh siapa pun juga; semuanya bertujuan agar yang diteror menyerah kalah terhadap yang meneror, sekaligus mengakui eksistensi dan keberadaan si peneror. 

Lebih dari itu, jika si peneror (si teroris) mewakili institusi dan idiologi, maka ia inginkan agar yang diteror tunduk, takluk, dan berada di bawah naungan serta pengaruh idiologi usungannya.

Jika makna teror, teroris, terorisme seperti itu, maka adakah hubungan mereka dentgan agama (agama-agama)!? Katakanlah, publik sudah terbiasa dengan kata-kata, bersih itu sehat, bersih itu sebagian dari iman; bersih itu perilkau orang beriman, dan lain sebagainya.

Bagiku, teror, teroris, terorisme adalah teror, teroris, dan terorisme; berdasar makanya terorisme, ia ada di luar ajaran agama apa dan mana pun, walau para pelaku (si teroris) menyatakan diri beragama. Tak ada satu pun agama (dalam frame ajaran yang main stream) mengajarkan tentang teror dan terorisme serta menjadi teroris.

Tentang Informasi

Sederhananya, informasi merupakan seuatu yang masuk atau diterima seseorang dari luar dirinya; sesuatu tersebut berupa suara, orasi, narasi, gambar, grafis, dan lain sebagainya, yang disampaikan oleh orang lain melalui media tertentu atau pun denggan berbagai cara (penyampaian).

Informasi atau pun tujuan penyampaian infomasi agar penerima (siapa pun yang menerima informasi) memahaminya, dan diikuti dengan melakukan atau mengerjakan sesuai dengan ajakan atau pun perintah di dalamnya. 

Informasi (akan) menjadi bermakna dan efektif, jika orang (orang-orang) atau penerimanya mengikutinya, melakukan gerakan dan pergerakan sesuai info yang diterima; tanpa itu, maka informasi hanya upaya menjaring angin alias sia-sia.

Dokumentasi Kompas
Dokumentasi Kompas
Cipanas, Jawa Barat | Planet Bumi diserang Covid-19: Bumi menjadi tak berdaya? Tentu tidak. China, yang menjadi tempat awal pemunculan Covid-19, sempat panik dan mengcekam. 

Untungnya, Pemerintah dan Rakyata, serta semua elemen merapatkan barisan, dan sama-sama menyerang Covid-19. Kini, hasil kerja keras dalam kebersaman tersebut, kini membawa hasil yang cemerlang.

China mulai pulih; rumah sakit darurat ditutup, giat ekonomi dan gerak publik mulaiu terlihat; bahkan China mengirim tenaga media ke Italia untuk membantu Negara itu melawan Covi-19. 

Keberhasilan China tersebut, tak lepas dari adanya kesatuan, kebersamaan, dan kepedualian yang sama untuk melawan Covid-19; semua orang melepaskan kepentingan diri, politilk, batasan strata, dan berbagai perbedaannya lainnya, demi mengatasi serangan Covid-19. Dan, mereka berhasil.

Rakyat China sudah menunjukan tanda-tanda kemenangan terhadap Covid-19, negara-negara lainnya pun, mulai bergerak menuju kemenangan; bagaimana dengan/di Indonesia? Indonesia memang unik, mungkin terunik di Dunia ketika melawan Covid-19.

Kemarin, 15 Maret 2020, 16.00 WIB pesan dari BNPB ke salah satu nomo hp saya, "Terkonfirmasi: 117. Perawatan: 104. Sembuh: 8. Meninggal: 5. 31 RS BUMN seluruh Indonesia terima konsultasi. Jaga Kesehatan. Bersama Indonesia bisa atasi Corona." 

Jelas, padat, dan dipercaya kebenarannya. Hari ini, 16 Maret 2020, orang Indonesia terserang Covid-19 menaik: Jabar, 1 orang, Banten, 1 orang, Jateng, 1 orang, dan Jakarta 14 orang (mungkin akibat penumpukan di berbagai Halte dan Stasiun karena pembatasan moda Transportasi Massal).

Pesan tersebut, kemudian saya bandingkan dengan sebaran informasi yang tersebar di berbagai Media Pemberitaan dan Medsos, terutama yang disuarakan dari sejumlah orang, termasuk petinggi Provinsi, ternyata sangat jauh berbeda. 

Saya sampai heran, dari mana mereka bisa memiliki data beda dari BNPB. Tapi, sudah lah, mau bertanya, tapi tidak tahu menanyakan ke siapa dan di mana. Sekali lagi, itulah Indonesia Unik dan Uniknya Indonesia.

Unik lainnya adalah terjadi 'Teror Informasi' tentang Covid-19 di Indonesia; dalam artian, informasi yang disampaikan ke publik (sebagaimana makna teror dan informasi di atas) bermuatan konten yang menimbulkan ketakutan dan kepanikan publik. 

Teror Informasi itu, dilakukan secara berulang-ulang dan meyakinkan. Teror Informasi, entah sengaja atau tidak, seperti itu, terbukti efektif; publik menjadi kalang kabut, kuatir, dan gaduh. Kemudian, melakukan hal-hal yang tidak wajar.

Celakanya lagi, setelah memunculkan dan bermunculan Teror Informasi tersebut, sejumlah orang dan tak sedikit Media (yang tak bertanggungjawab) memblow up, dengan alasan mengejar rating pembaca atau pun penonton. Sungguh Memalukan serta Menggelikan.

Akibat dari Teror Informasi, bukan sekedar mis-informasi dan hoaks, tersebut, terjadi silang pendapat, bahkan hampir semuanya menjurus pada ketidakpuasan publik terhadap kinerja Pemerintah. 

Hal seperti itu, beda dengan apa yang terjadi di Negara-negara yang melawan Covid-19, di sana, ada kesatuan untuk melawan Covid-19; di sini, Covid-19 disusun menjadi panggung politik.

So, apa yang seharusnya? Jika kita, anda dan saya, di Indonesia, mau dengan cepat mengalahkan Covid-19, maka yang perlu dilakukan adalah (i) bersama-sama menyatu untuk melawannya, (ii) stop melakukan Teror Informasi terhadap publik, (iii) melakukan pemberitaan yang bersifat edukasi publik agar rakyat tenang, merasa aman, dan tidak takut serta panik.  

Lakukan sekrang, bukan nanti

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun