Untungnya, Pemerintah dan Rakyata, serta semua elemen merapatkan barisan, dan sama-sama menyerang Covid-19. Kini, hasil kerja keras dalam kebersaman tersebut, kini membawa hasil yang cemerlang.
China mulai pulih; rumah sakit darurat ditutup, giat ekonomi dan gerak publik mulaiu terlihat; bahkan China mengirim tenaga media ke Italia untuk membantu Negara itu melawan Covi-19.Â
Keberhasilan China tersebut, tak lepas dari adanya kesatuan, kebersamaan, dan kepedualian yang sama untuk melawan Covid-19; semua orang melepaskan kepentingan diri, politilk, batasan strata, dan berbagai perbedaannya lainnya, demi mengatasi serangan Covid-19. Dan, mereka berhasil.
Rakyat China sudah menunjukan tanda-tanda kemenangan terhadap Covid-19, negara-negara lainnya pun, mulai bergerak menuju kemenangan; bagaimana dengan/di Indonesia? Indonesia memang unik, mungkin terunik di Dunia ketika melawan Covid-19.
Kemarin, 15 Maret 2020, 16.00 WIB pesan dari BNPB ke salah satu nomo hp saya, "Terkonfirmasi: 117. Perawatan: 104. Sembuh: 8. Meninggal: 5. 31 RS BUMN seluruh Indonesia terima konsultasi. Jaga Kesehatan. Bersama Indonesia bisa atasi Corona."Â
Jelas, padat, dan dipercaya kebenarannya. Hari ini, 16 Maret 2020, orang Indonesia terserang Covid-19 menaik: Jabar, 1 orang, Banten, 1 orang, Jateng, 1 orang, dan Jakarta 14 orang (mungkin akibat penumpukan di berbagai Halte dan Stasiun karena pembatasan moda Transportasi Massal).
Pesan tersebut, kemudian saya bandingkan dengan sebaran informasi yang tersebar di berbagai Media Pemberitaan dan Medsos, terutama yang disuarakan dari sejumlah orang, termasuk petinggi Provinsi, ternyata sangat jauh berbeda.Â
Saya sampai heran, dari mana mereka bisa memiliki data beda dari BNPB. Tapi, sudah lah, mau bertanya, tapi tidak tahu menanyakan ke siapa dan di mana. Sekali lagi, itulah Indonesia Unik dan Uniknya Indonesia.
Unik lainnya adalah terjadi 'Teror Informasi' tentang Covid-19 di Indonesia; dalam artian, informasi yang disampaikan ke publik (sebagaimana makna teror dan informasi di atas) bermuatan konten yang menimbulkan ketakutan dan kepanikan publik.Â
Teror Informasi itu, dilakukan secara berulang-ulang dan meyakinkan. Teror Informasi, entah sengaja atau tidak, seperti itu, terbukti efektif; publik menjadi kalang kabut, kuatir, dan gaduh. Kemudian, melakukan hal-hal yang tidak wajar.
Celakanya lagi, setelah memunculkan dan bermunculan Teror Informasi tersebut, sejumlah orang dan tak sedikit Media (yang tak bertanggungjawab) memblow up, dengan alasan mengejar rating pembaca atau pun penonton. Sungguh Memalukan serta Menggelikan.