Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biarkan Anak-anak Itu Kembali ke Negeri Leluhur Mereka

26 Februari 2020   19:21 Diperbarui: 26 Februari 2020   19:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga, perlu pertimbangan bahwa anak-anak tersebut sudah (akan) tercabut atau dicabut dari lingkaran (komunitas sebelumnya), yang diketahui sebagai kelompok radikal, kekerasan, perang serta darah, memberikan mereka (menciptakan) suatu identitas  biologis, bahkan 'silsilah' yang baru. Ini penting, agar terhapus memori atau rekaman lama (yang tersimpan dalam pikiran) ketika mereka di Timur Tengah; seperti dilakukan pada proses cuci otak. Ini yang paling sulit, apalagi memori tersebut sudah tertanam di/dalam alam bawa sadar dan sewaktu-waktu muncul sebagai mimpi buruk.

Penghapusan memori itu, bukan hal yang mudah; tapi jika menggunakan pola, misalnya terhadap 'pasukan tertentu yang tahu rahasia Negara,' ketika mereka pensiun; atau, ada cara-cara lainnya.

Cara-cara di atas, memang cukup rumit, butuh waktu, tim yang kuat, dana, dan lain sebagainya, tapi karena Pemerintah sudah mengambil sikap, maka apa pun resikonya, harus dijalani atau tempuh.

So, lanjutkan lah, jika sudah siap

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Artikel Terkait: Telaah Psikologi Perkembangan terhadap Rencana Pemulangan Anak-anak Eks ISIS 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun