Agaknya, ini yang membuat heran banyak orang, narasi serta orasi ketidaksukaan terhadap Jokowi, ternyata tidak mereda. Bahkan, berkembang hingga ke sejumlah ASN, isteri/suami mereka, isteri anggota TNI/Polri, ormas, politisi, pengamat, dan petinggi parpol (yang itu-itu juga). Â Jadinya, sama dengan 100 hari periode pertama; pada 100 hari periode kedua, Jokowi (dan Ma'ruf) diiringi dengan orasi serta narasi negatif, hoaks, fitnah, benci dan kebencian.
Itulah yang terjadi; pelakunnya itu-itu juga; warna dan bau mereka, itu-itu juga. Mereka datang dari 'kelompok' yang sama, sejenis, atau pun ordo dan spesies yang sama. Prihatin.
Jadi?
Saya, cenderung ikuti Jokowi; tidak ambil pusing dengan orasi dan narasi ketidaksukaan tersebut; ia membiarkan aparat hukum yang bertindak tegas. Itu saja.
Bagaimana dengan para Anggota Kabinet? Agaknya, mereka pun mengikuti 'model diam Jokowi,' fokus kerja dan bukan ngurusin orasi dan narasi ketidaksukaan. Sehingga, untuk 100 hari periode kedua ini, belum ada tanda-tanda bahwa Jokowi (akan) mengganti Menteri atau pun Wakil Menteri. Mereka masih aman-aman saja.
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H