Berapa besaran subsidi tersebut, saya tidak mendapat info yang detail. Tapi ada sedikit catatan data dari lama katadata.co.id bahwa subsidi LPG 3 kg, (i) Juni-Juli 2019, Rp 6,15T, (ii) Agustus-Desember 2019, Rp 19,59 T; total sekitar Rp. 25 T; masih jauh di bawah cadangan anggaran untuk subsidi gas. Itu tahun  2019, dan mungkin juga tahun-tahun sebeluamnya.
Bagaimana dengan subsidi LPG 3 Kg untuk 2020 hingga 5 tahun mendatang (menghitung masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf)? Jika menggunakan data 2019, cadangan anggaran untuk subside LPG 3 Kg sekitar Rp. 75 T; maka cadangan anggaran untuk subsidi LPG 3 Kg pada tahun 2020 hingga 2025 mencapai  untuk Rp 375 T, dibulatkan ke Rp. 400 T.  Suatu angka yang cukup besar; tapi tak apalah, naman juga subsidi untuk rakyat.
Solusi: Membangun Jaringan Pipa Gas
Katakanlah, subsidi LPG 3 Kg Tahun 2020/2021 mencapai Rp 100 T, ini tidak bisa ditunda karena tahun anggara berjalan. Namun, pada periode tersebut atau bersamaan, pemerintah membangun jaringan pipa gas ke perumahan. Dan jaringan tersbut beroperasi pada tahun anggaran berikutnya, maka yang terjadi adalah pemangkasan harga gas, mungkin juga setara dengan 50-75 % besaran subsidi.
Selanjutnya, proses tersebut terus-menerus dilakukan; artinya setiap tahun ada pembangunan atau penambahan pipa jaringan gas (untuk konsumsi perumahan, siapa pun dia). Maka, bisa dipastikan, pada waktunya, harga Gas di Indonesia (akan) menjadi murah meriah. Dan, yang terjadi adalah pemakaian gas di rumah tangga seperti air, listrik, dan jaringan telpon. Gas bukan lagi sesuatu yang mewah, tapi perlenkapan standar pada setiap rumah atau harus ada seperti air dan listrik.
So, kapan terjadi? Entah lah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H