Sayangnya, langkah cerdas yang dilalui oleh Prabowo tersebut, tidak diikuti oleh sebagian besar (mantan) pendukungnya.Â
Mereka tidak bisa menerima keadaan, dan tetap sebagai orang yang terus berkompetisi, walau tak ada lawan bertanding. Atau, senyap sebentar untuk menyusun kekuatan agar bisa menyerang para pemenang. Itulah sejarah orang-orang kalah atau tragedi. Prihatin.
Apa dan siapa mereka? Perhatikanlah, misalnya, ketika ada aksi-aksi 'melawan' Gubernur DKI Jakarta yang sekarang; mereka akan muncuk di area membela Sang Gubernur. Sosok-sosok mereka mudah terbaca; sosok yang sebetulnya tak pernah menang serta tetap sebagai orang-orang kalah.Â
Bagaimana dengan tokoh-tokoh yang suka bising di TV? Mereka, menurut saya, tidak ada orientasi politik yang jelas, tanpa posisi dan pilihat politik, serta hanya untuk buat gaduh.Â
Lebih dari itu, mereka cuma menyebar opini sesat dan kelihatannya benar ke hadapan publik.Â
Mereka juga lupa bahwa saat ini, publik sudah cerdas untuk memilih dan memilah mana yang benar atau sebaliknya.
Cukup lah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H