Hari Ini, dari Seputaran Universitas Indonesia, Depok | Pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, 23 Apriil 2019, presiden Jokowi segenap jajarannya (jika terjadi) riak-riak kecil pasca Pemilu (dan Pilpres) harus diwaspadai agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menanggapi arahan Presiden tersebut, Panglima TNI dan Kapolri, secara bersama, memerintahkan jajaran di bawah mereka agar melakukan langkah-langkah strategis untuk mengamankan Negara, secara khusus Jakarta; dan lebih khusus Gedung Bawaslu, KPU, serta sejumlah fasilitas penting lainnya di Ibu Kota.
Oleh sebab itu, Mabes Polri melakukan langkah penguatan pengamanan dengan cara mendatangkan satuan Brigade Mobil atau Brimob dari sejumlah daerah ke Ibu Kota. Di samping itu, Pasukan TNI, dari semua matra, bersiaga untuk membantu Polri. Walau seperti itu, tanggung jawab operasi, termasuk penggunaan peluru tajam, ada dalam kendali dan komando Kapolda Metrojaya.
Faktanya, kurang dari sebulan kemudian, Jakarta, khususnya di sekitaran Gedung Bawaslu dan KPU secara bergelombang didatangi massa yang menolak hasil Pemilu/Pilpres. Ternyata, di samping mereka, ada kelompok lain; kelompok ini, dengan wajah amarah dan kekerasan, melawan petugas, merusak, dan lain sebagainya.
Untungnya, pasukan Brimob yang siaga, mampu meredam para perusuh. 'Kerusuhan kecil' di sekitaran Bawaslu, Tanah Abang, Petamburan, dan Gambir pada 21 dan 22 Mei 2019, tidak malabar dan meluas kemana-mana. Dan, sekitar 300 perusuh ditangkap, puluhan luka-luka, dan 7 orang tewas, mungkin akibat benturan atau sebab lain, namun bukan karena peluru petugas.
Hari berikutnya, 23 Mei 2019, semuanya menjadi tenang; sebelum jam 12.00, sisa-sisa properti para perusuh sudah dibersihkan. Siang hingga Soreh (dan berlanjut hingga hari ini), semuanya tetap tenang dan normal, aman serta terkendali.
Sikon aman dan terkendali tersebut, menjadikan saya (dan Tim Kecil dari Komunitas Indonesia Hari Ini - IHI) kemarin sore, 18.00 hingga 20.00 WIB ada dan bersama pasukan Brimob yang siaga di depan Bawaslu.
Dampak dengan jelas; area sekitaran Gedung Bawaslu, Jalan Raya, halaman parkir Sarinah, menjadi area 'yang dikuasai Brimob.' Mereka, walau diterpa panas, tetap siaga dan anggota yang beragama Islam tetap berpuasa.
Saya (dan teman-teman) pun berbaur dengan mereka; sambil berbincang dengan sejumlah pasukan Brimob dari Sumbar, Sumsel, dan lainnya. Mereka, walau dengan wajah lelah, tetap saja ramah dan bersahabat, bahkan berselfie ria.
Misalnya, Iptu Hendrik dari Sumbar, sempat tersenyum ketika saya bertanya, "Apakah Sudah Video Call ke Isteri?" Hendrik pun menjawab, "Sudah menelpon isteri kedua." Seorang teman yang bersama saya, langsung menyambar, "Lho kok isteri kedua Pak?" Hendrik menjawab santai, isteri pertamanya adalah senjata, dan yang di rumah adalah isteri kedua; kemudian, semuanya, tertawa lepas.
Ya. Kemarin, sekitar dua jam di sekitar Gedung Bawaslu (dan Sarinah), suasana sangat bersahabat. Terlihat, kelompok-kelompok kecil pasukan Brimob berbincang dan canda; ada juga yang Sholat Taraweh; ada pula yang asik menikmati makanan kiriman dari masyarakat.
Sungguh, kemarin, pasukan Brimob (yang bertugas) menampakan sisi humor dan humaniora mereka; sisi yang jarang diketahui warga sipil, serta tak terlihat ketika mereka bertugas, misalnya waktu mengatasi demonstran dan perusuh.
Kemarin, saya juga sempat berkata ke salah satu Komandan Kompi tentang adakah peluru tajam pada senjata yang pasukan Brimob bawa. Ia dengan tegas menjawab, semua pasukan yang bertugas, hanya membawa peluru hampa atau pun karet; namun bentuk dan ukuran selongsongan peluru karet dan tajam, sama.
Ketika saya bertanya tentang tudingan bahwa ada perusuh yang tewas tertembak. Sang Dan Ki menjelaskan bahwa, jika korban terkena peluru tajam, maka tubuhnya hancur, (ini sekaligus menjawab tudingan seorang tokoh, karena ketidaktahuannya).
Dengan demikian, semakin jelas dan terang benderang bahwa Aparat Brimob yang bertindak tegas mencegah kerusuhan agar tidak meluas, bukan merupakan upaya membisukan suara aspirasi rakyat; tapi menjaga kehormatan serta kewibawaan Bangsa dan Negara.
#BravoPolri
#BravoTitoKarnavian
#BravoBrimob
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H