Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lebih dari 14.000 Kasus Kecurangan pada Pilpres

2 Mei 2019   08:47 Diperbarui: 2 Mei 2019   10:27 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Komoas Com

Ternyata, seperti yang dilaporkan Kompas dan sejumlah media, aroma curang dan kecurangan yang mencapai 14.000 lebih kasus, dilakukan oleh para pendukung Prabowo-Sandi.

Jadi, mereka yang curang namun berseru lantang bahwa Pilpres curang untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ini adalah narasi penyesatan publik.

Penyesatan publik tersebut, agaknya sengaja dilakukan oleh BPN ataupun para pendukung Prabowo-Sandi, belakangan beredar melalui video percakapan mereka; saya mendapat dua video seperti itu.

Dan, jika narasi pada video-video tersebut valid, maka sangat jelas bahwa BPN dan para pendukung Prabowo-Sandi, sebetulnya sudah paham betul bahwa mereka kalah dan tanpa harapan. Namun, mereka sengaja mengacaukan publik agar tidak percaya pada kinerja KPU, Bawaslu, dan Pemerintah.

Kemudian, jika terjadi amarah publik, maka bisa muncul kerusuhan sosial. Mungkin saja, itu yang diharapkan oleh Prabowo dan para pendukungnya.

##

Akhir kata, untuk BPN dan para Pendukung

  • Prabowo-Sandi, akuilah kekalahan kalian dengan jantan, tegar, dan terhormat.
  • Stop lakukan penyesatan publik.
  • Walaupun kalian melakukan kebohongan secepat kilat, kebenaran akan melewatinya.

###

Cukuplah

Opa Jappy | Kawal Pilpres 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun