Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Narasi "Jokowi Curang"

22 April 2019   10:20 Diperbarui: 22 April 2019   10:40 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Jokowi Curang'

Tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya, ketika Jokowi berjuang untuk menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, tidal ada tuduhan dan tudingan kepadanya sebagai pelaku kecurangan politik.

Tahun 2014, pasca kemenangan Jokowi-JK, utamanya setelah MK menolak gugatan Capres/Cawapres yang kalah Pilpres, mulai muncul tuduhan bahwa terjadi kecurangan sehingga menang. Tuduhan tanpa alasan serta bukti tersebut, terus menerus dinarasikan hingga sekarang.

Namun, para penuduh dan penuding tersebut tidak pernah memberi bukti yang jelas tentang bukti kecurangan tersebut. Mereka berteriak keras untuk melakukan penyesatan publik.

Tahun 2019, utamanya pasca Pilpres 17 April 2019, narasi 'Jokowi Curang' terulang kembali. Narasi Jokowi Curang, yang tersebar pra 17 April 2019, semakin membahana setelah para elite Capres/Cawapres yang kalah karena melihat hasil quick count. Bahkan, ada petinggi Parpol yang mentwit hal tersebut.

Seiring dengan narasi 'Jokowi Curang' tersebut, muncul juga orasi serta gerakan-gerakan provokativ agar rakyat menolak hasil Pilpres. Sayangnya, seperti yang sebelumnya, mereka yang berseru 'Jokowi Curang' itu, hanya lantang di Medsos, tapi tidak memberi bukti dan fakta.

Dan semuanya itu justru merangsang publik melakukan kontra dan gerak perlawanan dengan cara mereka sendiri. Publik yang sangat gerah dengan narasi kebencian dari Kelompok Kalah, secara pelan mempublikasi hasil dapatan mereka yang membuktikan bukan Jokowi yang curang dan melakukan kecurangan.

Aparat Keamanan Perlu Tindakan yang Sangat Tegas

Dari hal-hal di atas, terlihat bahwa narasi 'Jokowi Curang,' merupakan bagian dari upaya merusak kepercayaan rakyat pada Presiden, penyesatan publik, provokasi dan hasutan, dan ujar kebencian. Hal-hal seperti itu, jika dibiarkan, akan menimbulkan kerusuhan sosial serta merusak Kesatuan Bangsa dan Negara.

Oleh sebab itu, menurut saya, Aparat Keamanan perlu langsung bertindak tegas, tidak pakai Lama, atau pun laporan publik.

##

Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun