Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merayakan 60 Tahun NTT dengan Kelor Run

15 Desember 2018   15:34 Diperbarui: 15 Desember 2018   15:44 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lintasan Sejarah Nusa Tenggara Timur

Jauh sebelum nama NTT tersebar, gugusan pulau-pulau di selatan Nusantara tersebut telah menjadi perhatian dunia. Harumnya aroma cendana dari Timor telah menerobos sampai Timur Tengah, China, dan Eropa, dan berbagai penjuru bumi. Kekuatan aroma cendana dari NTT terutama Timor menjadikan para pedagang dari Malaka, Gujarat, Jawa dan Makasar, Cina melakukan pelayaran niaga untuk mencapai wilayah sumber cendana. Dan mereka melakukan kontak dagang secara langsung dengan raja-raja di Timor dan pulau-pulau sekitarnya, sang pemilik wilayah dan pemimpin rakyat.

Catatan sejarah dari China, manuskrip Dao Zhi, sejak tahun 1350 dinasti Sung sudah mengenal Timor dan pulau-pulau sekitar, dan salah satu pelabuhan terkenal di Timor adalah Batumiao-Batumean Fatumean Tun Am, yang ramai dikunjungi kapal dari Makasar, Malaka, Jawa, Cina dan kemudian Eropa seperti Spanyol, Inggris, Portugis, Belanda.

Negarakertagama, 1365, mencatat bahwa Timor yang terkenal dengan hasil cendananya merupakan wilayah Majapahit, namum mempunyai raja-raja yang otonom dan mandiri. Ini juga berarti bahwa Timor dan pulau-pulau sekitarnya tidak pernah menjadi taklukan atau sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Lengkapnya, Klik  

Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur Baru NTT

Beru beberapa bulan, tepatnya sejak 5 September 2018, Viktor Bungtilu Laiskodat-Yosef Nae Soi menjadi Gub/Wagub Provinsi NTT. Mereka berdua termasuk hasil Pilkada Serentak pada beberapa waktu sebelumnya. Sehari setelah dilantik, pasangan ini tiba di Kupang, Ibukota NTT.

Masyarakat dan aparat pemerintah NTT, menyambut mereka berdua, dengan harapan adanya perubahan yang di NTT, setelah 10 tahun tak jelas di bawah Gubernur Frans Lebu Raya. Beberapa hari kemudian, 10 September 2018, Gubernur NTT yang baru, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pidato perdana dalam rapat paripurna istimewa DPRD NTT.

Pada saat itu, Viktor menyatakan dan bertekad bahwa "Kami akan fokus pada lima program, yakni pariwisata, kesejahteraan rakyat, sumber daya manusia, infrastruktur dan reformasi birokrasi." Dan, yang menjadi fokus utama, menurut Viktor adalah, adalah pembangunan bidang pariwisata. Dengan itu, untuk mendukung program bidang pariwisata, Pemda akan penataan ulang berbagai bidang, termasuk kebersihan dan penataan lingkungan, dan lain sebagainya.

Kehadiran Viktor (kelahiran Februari 1965), yang kini populer dengan sebutan VBL tersebut, oleh sejumlah kalangan bakalan memenuhi harapan publik untuk perbaikkan NTT pada semua bidang. Mereka sebut bahwa VBL seabagai 'pusat kebangkitan NTT.' Karena itu pun sejumlah kelompok muda NTT bertekad ikut ambil bangian dalam apa yang mereka sebut #kawalkebangkitanNTT.

Kelor Run

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun