Ya, mereka yang membangun, namun hanya setengah jadi, asal-asalan, dan mutu jalan sangat rendah, sehingga yang tersisa adalah jalan tanah, batu, dan berlumpur; jalan seperti itu kah yang disebut Trans Papua?
Dengan demikian, jika pemerintahan Jokowi melakukan 'pembangunan ulang' yang sudah rusak, merencanakan, dan membangun baru, maka tidak salah jika hal tersebut diperhintungkan sebagai keberhasilan membangun Trans Papua.Â
Namun, di balik keberhasilan itu, pemerintah atau pun Presiden Jokowi tidak pernah banggakan diri bahwa pembanguan, perbaikkan mutu jalan Trans Papua sebagai suatu keunggulan yang bisa dipakai sebagai pecitraan; pecitraan untuk menuju Pipres RI Tahun 2019.
Pembangunan Trans Pupua, bagi Presiden Jokowi, adalah suatu kerharusan untuk menembus isolasi serta pemerataan pembangunan, setara, dan berkeadilan. Dan nantinya, jika selesai, terjadi kelancaran mobilitas orang  dan barang, dan semuanya itu bisa mempengaruhi proses dan program pembangunan lainnya.Â
Misalnya, aparat pemerintah, guru, tenaga medis bisa sampai ke pelosok, pedalaman, desa terpencil untuk melayani kebutuhan rakyat.Â
So, marilah kita melihat data dan fakta dengan mata hati.
Opa Jappy | Tim Kontra Isu Nasional, Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ
- vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual ancaman, benci, kebencian, permusuhan
- caci maki seseorang maupun kelompok sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
- menyerang individu
- melenceng dan menyimpang jauh dari topik yang dibahasÂ
- komentar spam,Â
- isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak