Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membangun Jalan Trans Papua Bukan untuk Pencitraan

12 Desember 2018   22:49 Diperbarui: 13 Desember 2018   09:02 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Informasi Trans Papua

Dokumentasi: Informasi Trans paua
Dokumentasi: Informasi Trans paua
Kembali ke pernyataan bahwa, 'Jokowi hanya membangun satu ruas jalan. Sedangkan ruas-ruas yang lain dibangun presiden sebelum Jokowi;' benar, jika disebut pemerintah sebelumnya sudah membangun Trans Papua. 

Ya, mereka yang membangun, namun hanya setengah jadi, asal-asalan, dan mutu jalan sangat rendah, sehingga yang tersisa adalah jalan tanah, batu, dan berlumpur; jalan seperti itu kah yang disebut Trans Papua?

Dengan demikian, jika pemerintahan Jokowi melakukan 'pembangunan ulang' yang sudah rusak, merencanakan, dan membangun baru, maka tidak salah jika hal tersebut diperhintungkan sebagai keberhasilan membangun Trans Papua. 

Namun, di balik keberhasilan itu, pemerintah atau pun Presiden Jokowi tidak pernah banggakan diri bahwa pembanguan, perbaikkan mutu jalan Trans Papua sebagai suatu keunggulan yang bisa dipakai sebagai pecitraan; pecitraan untuk menuju Pipres RI Tahun 2019.

Pembangunan Trans Pupua, bagi Presiden Jokowi, adalah suatu kerharusan untuk menembus isolasi serta pemerataan pembangunan, setara, dan berkeadilan. Dan nantinya, jika selesai, terjadi kelancaran mobilitas orang  dan barang, dan semuanya itu bisa mempengaruhi proses dan program pembangunan lainnya. 

Misalnya, aparat pemerintah, guru, tenaga medis bisa sampai ke pelosok, pedalaman, desa terpencil untuk melayani kebutuhan rakyat. 

So, marilah kita melihat data dan fakta dengan mata hati.

Opa Jappy | Tim Kontra Isu Nasional, Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ

Dokumentasi Jappy M Pellokila
Dokumentasi Jappy M Pellokila
MAAF

Komentar sampah tidak sama dengan memberi masukan, kritik, kritisi, tanggapan, atau sejenisnya. Ya komentarnya sampah, ya tetap sampah. 

Ciri-ciri Komentar Sampah:

  • vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual ancaman, benci, kebencian, permusuhan
  • caci maki seseorang maupun kelompok sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
  • menyerang individu
  • melenceng dan menyimpang jauh dari topik yang dibahas 
  • komentar spam, 
  • isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun