Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Opa Jappy: Yang Mulia Dubes Arab Saudi, Jangan Asal Komentar tentang GP Ansor

5 Desember 2018   13:10 Diperbarui: 5 Desember 2018   14:33 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Cuit Osamah Muhammad al-Suaibi

Entah angin jenis apa yang meniup dan masuk ke Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Muhammad al-Suaibi; tiba-tiba pada 2 Desember 2012, melalui akun Twitternya ia menulis, "Kegiatan pertemuan umat Islam di Monas kemarin merupakan reaksi atas pembakaran bendera di Garut sekitar sebulan lalu. Ormas pembakar bendera tersebut sebagai ormas yang menyimpang."

Cuitan seperti itu, tentu saja membuat publik, terutama institusi terkait, bereaksi keras. Misalnya,

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas,

"Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas Unggahan tersebut. Organisasi kami telah disebutkan sebagai organisasi yang menyimpang secara aqidah dalam materi unggahan.

Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran bendera dilakukan oleh organisasi yang sesat atau menyimpang. Padahal GP Ansor sudah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran. Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut."

Kami dengan ini memohon kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, agar kiranya dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan materi unggahan dimaksud."

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Pemerintah harus menyampaikan nota protes kepada Kerajaan Arab Saudi dan memulangkan Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakan yang gegabah dengan mencampuri urusan politik Indonesia"

Sumber: Kompas Com

Akibat lainnya adalah beberapa hari terakhir, Nitizen dengan satu nada, melakukan protes keras terhadap Sang Dubes. Mereka menyampaikan protes melalui meme, orasi, dan narasi yang 'menyerang' Sang Dubes agar tidak ikut campur dalam urusan Rakyat dan Bangsa Indonesia.

Sejumlah publikasi di WA, FB, Twitter, dan Insta Story juga menyampaikan hal yang sama; dan dengan nada keras meminta agar Pemerintah RI mengusir Sang Dubes dari RI. Ada juga wargenet yang menyatkakan bahwa, "Urus itu Khasogi yang kalian bunun, jangan ngatur dan usil dengan negeri kami."  Nah

##

Agaknya, reaksi GP Ansor, PB NU, dan publik Indonesia yang cukup keras terhadap Dubes Arab Saudi tersebut, ada benarnya; dan saya pribadi mendukung serta mengaminkannya. Alasannya, sangat jelas bahwa RI sama sekali tidak campur tangan terhadap sepak terjang Arab Saudi, misalnya pada perang di Yaman, di Timur Tengah atau belahan dunia mana pun.

Bagi Indonesia, rakyat, politisi, dan pemimpin-pemimpinnya, masing-masing Negara, termasuk Arab Saudi, memiliki hak untuk bertindak dalam pergaulan hubungan (dengan segala aspek di dalamnya) antar bangsa serta urusan internnya; dan itu tidak perlu ikut campur. Indonesia sangat menghargai dan menghormati nilai-nilai dan etika hubungan antar bangsa tersebut.

Dengan demikian, menurut saya, jika Dubes Arab Saudi ikut dan ikutan menyampaikan pendapat pada Aksi 2012 dan juga pembakaran bendera Hizbut Tahrir, bahkan menghubungkannya, sambil melakukan tuduhan terhadap GP Ansor, maka itu (sangat) tidak pada tempatnya. Pada konnteks itu, Sang Dubes sudah melanggar Tata Krama Pergaulan Antar Bangsa; bahkan ia telah melecehkan GP Ansor.

Berdasarkan itu, sudah tepat jika Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, menyatakan baawa, "Pemerintah harus menyampaikan nota protes kepada Kerajaan Arab Saudi dan memulangkan Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakan yang gegabah dengan mencampuri urusan politik Indonesia."

 

So, saya hanya bisa berkata, "Yang Mulia Osamah Muhammad al-Suaibi, jangan ganggu Negeri kami|

Opa Jappy | Komunitas Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun