Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kisah Baiq Nuril, Hanya Puncak Gunung Es dari Ribuan Kasus Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja

26 November 2018   12:10 Diperbarui: 27 November 2018   07:25 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekontruksi Singkat Kasus Mantan Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram dan Baiq Nuril

Tahun 2012 HM adalah Kepala Sekolah SMAN 7 Mataram (selanjutnya HM); tentu, sebelumnya ia adalah guru yang berpengalaman dan berkualitas; serta memiliki kapasitas sebagai Kepala Sekolah.

Saat itu, di SMAN 7 Mataram, pada struktur kepegawaian, Bendahara SMAN 7 adalah Lindriati. Karena tuga-tugasnya yang menumpuk, HM memutuskan Baiq Nuril, tenaga honor di SMAN 7, sebagai staf yang membantu Lindriati.

Agaknya ada kedekatan atau hubungan khusus antara HM dan Lindriati; bahkan HM sering mengajak Lindriati dan Baiq melakukan (kerja) lembur. Namun, lembur tersebut, tidak dilakukan di SMAN 7 Mataram, melainkan di luar sekolah, misalnya di tempat lain, temasuk hotel Puri Saron, Senggigi. [Note: Saya yang pernah jadi guru dan Pengelola Sekolah, jadi bingung, 'Kok lembur pekerjaan sekolah di hotel?' Kira-kira, apa yang dikerjakan atau dibahas?]

Pada suatu waktu, ketika HM, Lindriati, dan Baiq (dan juga anaknya yang masih kecil) bekerja lembur di Hotel Puri Saron; HM menyuruh Baiq dan anaknya ke kolam renang dan HM dan Lindriati berduaan di kamar.

Tentu, HM dan Lindriati mengerjakan tugas atau kerja yang 'rahasia,' dan hanya mereka berdua yang tahu. Sekitar dua jam kemudian, Baiq kembali ke kamar hotel, HM dan Lindriati sudah selesai 'kerja' dan tersisa hanya sprei ranjang yang acak-acakan. Kemudian, HM, Lindiriati, Baiq (dan anaknya) pulang ke rumah masing-masing.

Sore, menjelang malam, agaknya karena ada kedekatan, HM menelpon Baiq, dan dengan bangga menceritakan kehebatan 'kerja' antara dirinya dengan Lindriati; kerja bareng di ranjang kamar Hotel Puri Saron, Senggigi.

Agaknya, percakapan (di) telepon tersebut, membuat Baiq tidak nyaman, dan merasa muak serta  jijik. Sehingga, setelah beberapa menit percakapan, Baiq merekam percakapan HM di telepon. Dan, itu menjadi arsip dirinya. Itu terjadi pada 12 Agustus tahun 2012.

Apa yang terjadi setelah itu, tidak banyak yang diketahui. Apakah Lindriati dan Baiq masih melakukan tugas di SMAN 7 Mataram, tidak terdata; juga tidak diketahui bahwa ada kelanjutan lembur antara HM dan Lindriati atau tidak. Namun, tahun 2015, kisah percakapan HM dan Baiq, terungkap ke permukaan.

Note: Ini juga menjawab dugaan publik, yang tersebar di Medsos, bahwa ada hubungan khusus antara Baiq dan HM; dan HM melakukan rayuan atau pun chat mesum dengan Baiq. Yang terjadi adalah, (i) HM mempunyai hubungan khusus dengan Lindriati, (ii) HM menelpon Baiq, dan bercerita tentang nikmatnya 'kerja bersama Lindriati,' (iii) Baiq merekam percakapan telepon dari HM.

HM yang merasa dirugikan dan namanya tercemar karena rekaman tersebut tersebar, melaporkan Baiq ke Polisi. Baiq pun dipersalahkan dan diadili karena 'menyebarkan' percakapan telepon tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun