Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye (Tanpa) Akal Sehat

19 November 2018   13:49 Diperbarui: 19 November 2018   21:38 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kanal Indonesia Hari Ini

Faktanya, para Capres/Cawapres dan Tim Pemenangannya, serta Relawan (bayaran dan sukarela) yang meramaikan suasana, lebih banyak meramaikan area publik dan dan pemberitaan di media (media sosial, pemberitaan, penyiaran, dan cetak). Sayangnya, keramaian tersebut bukan bersifat edukasi politik, tapi upaya-upaya yang bersifat ajakan untuk membenci serta tidak menyukai orang lain. Kasarnya, bersifat tudingan, tuduhan, fitnah, ujar kebencian, dan hoax; termasuk penyampai data yang tidak benar.

Pada sikon itu, boleh saya sebut sebagai 'Kampanye tanpa Akal Sehat;' karena yang terjadi adalah para juru kampanye atau pun politisi yang menyampaikan orasi dan narasi politik saat kampanye, menyimpan akal sehatnya (termasuk data dan fakta yang benar) di perut atau bahkan ditinggalkan di rumah. Setelah itu, ia atau mereka mulai menyampaikan orasi (dan narasi) berdasar ilham dari dunia dongeng, imajinatif, dan karangan bebas. Plus  info-info  berdasar pada 'sesuatu yang tidak ada atau nihil.'

Kampanye tanpa Akal Sehat inilah yang sementara terjadi; dan secara langsung maupun tidak, telah menjadi tertawaan dunia luar. Akibatnya, melalui jejak digital, terlihat bahwa Dunia, utamanya pers dan politis dari/dan di Luar Negeri, melalui  media, menyayangkan proses politik yang sementara terjadi di Indonesia.

Apa mau dikata; anda dan saya, mungkin tidak bisa membantah hal tersebut, karena faktanya terjadi Kampanye Politik tanpa Akal Sehat. Bayangkan saja ada Capres yang menyatakan, "Jika menang atau terpilih, maka tidak (akan) menginpor apa-apa pun." Wooo keren.

Seorang teman, yang bisnis alat farmasi dan kesehatan, ketika ditanya tanggapannya, ia menjawab, "Itu adalah mimpi di saat tidur karena lapar." Menurutnya, Indonesia bisa mengurangi inpor obat, alat kesehatan, alat laboratorium, mungkin lima puluh tahun ke depan, jika semua infrastruktur dan kebutuhan dasar rakyat sudah terpenuhi. Untuk membangun pabrik pun, perlu inpor dari Luar Negeri. Nah.

Itu, baru dari bidang farmasi atau pun kesehatan, bagaimana yang lain; misalnya alat berat, pabrik, senjata, dan lain sebagainya. Jadinya, ungkapan, 'Tidak inpor apa pun, termasuk Kampanye tanpa Akal Sehat.

Ada lagi, seorang pendukung Capres, menyebarkan foto jalan raya yang setengah  melingkar bukit; dan menulis, "Mengapa tidak lurus saja?" Sembari membuat garis lurus membentuk jalan dengan pendakian 45 derajat; karena dengan membangun seperti itu, menurutnya, lebih irit biaya. Itu juga contoh Kampanye tanpa Akal Sehat, ia tidak tahu (mungkin gagal paham) tentang cara membangun jalan (mendaki) di lereng bukit atau gunung.

Masih banyak contoh lain, yang dilakukan para Tim Pemenangan Capres/Cawapres, termasuk menyerang silsilah atau pun nenek moyang para Capres/Cawapres.

Semuanya menunjukkan bahwa yang mereka lakukan adalah Kampanye tanpa Akal Sehat.

Bayangkan saja, para cicit yang berkompetisi menjadi Presiden dan Wakil Presiden di era kekinian, namun para pendukungnya menyerang, memaki, menista Leluhur para kandidat yang sudah lama tiada.

Itu hanya bisa terjadi karena mereka melakukan Kampanye tanpa Akal Sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun