Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis

(Tidak) Benar, 99 % Rakyat Indonesia Hidup Sangat Sulit

14 November 2018   21:10 Diperbarui: 14 November 2018   21:32 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketimpangan ekonomi masih terjadi di Indonesia. Bahkan saat ini, sebanyak 99 persen masyarakat Indonesia hidup sangat pas-pasan. Yang bisa menikmati kekayaan Indonesia ini hanya sebesar 1 %, sisanya yakni 99 % justru mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit.

Kita melihat sekarang adalah keadaan yang saya sebut keadaan paradoks. Keadaan janggal setelah 73 tahun merdeka, yang kaya hanya segelintir saja; ini bukan saya karang, bukan angkanya Prabowo Subianto. Ini adalah data, fakta yang diakui oleh Bank Dunia, oleh lembaga-lembaga internasional.

Prabowo Subianto | Denpasar, Bali, Jumat 19 Oktober 2018

Prabowo, bukanlah Prabowo Subianto Sang Capres jika tidak menyampaikan orasi bombabtis, menggelegar, berapi-api, sekaligus membuat publik 'berpikir panjang' untuk memahaminya. Kali ini, di Denpasar Bali, di hadapan para pendukungnya, seperti kutipan di atas,  Prabowo menyatakan tentang rakyat Indonesia yang hidup pas-pasan.

Pernyataan Prabowo tersebut, menurut Drajad Wibowo, salah satu anggota Tim Pemenangannya, hal-hal itu berdasar data kekayaan. Jadi yang dimaksud 99% hidup pas-pasan itu lebih dari kekayaan, bukan dari sisi pengeluaran. Selanjutnya menurut Drajad, sesuai data dari Global World Economic Forum (WEF) Report, Global Swiss bahwa.

  • 1 % orang terkaya Indonesia menguasai hampir 50 % kekayaan yang ada di Indonesia
  • Jumlah rekening bank dengan dana di atas Rp. 1 M, sebanyak 0,25 %,
  • Jumlah rekening bank dengan dana di atas Rp. 100 juta ke bawah, sebanyak 98%
  • Rata-rata kekayaan orang Indonesia dengan membandingkan tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan; tahun 2017 sebesar US $ 9300 USD, tahun 2018 turun menjadi $US 8900

Wah, apa memang seperti itu?  

Jika data tersebut benar, maka dari mana kesimpulan yang diambil Prabowo bahwa hidup dan kehidupan 99 % penduduk Indonesia tergolong sangat sulit secara ekonomi?

Dari data di atas (saja), masih ada 50 % kekayaan yang ada di Indonesia (di sini pun, tidak diketahui item-itemnya; misalnya hasil bumi, pertambangan atau mineral, hutan dan tanah, dan lain sebagainya), dikuasai oleh 'bukan 1 % tersebut.' Lalu, siapakah yang menguasainya?  Ini juga bermakna, masih sangat banyak orang (Indonesia), di luar 1 % itu, yang menguasai atau memiliki kekayaan di Indonesia.

Hal tersebut juga bermakna, penyebutan '99 % orang Indonesia sangat sulit hidup,' tidak berdasar data dan fakta; seperti data dan fakta yang disodorkan oleh Drajad Wibowo.

Berbagai Tanggapan

Badan Pusat Statistik

  • Jumlah penduduk miskin per Maret 2018 ini berjumlah 9,82 % atau setara 25,95 juta jiwa.
  • Golongan masyarakat disebut ekonomi ke bawah ini jika memiliki pengeluaran per bulannya dibawah Rp 401.220.

Ali Mochtar Ngabalin. "Nggak mungkin 99 persen orang hidup pas-pasan kalau 70 persen orang puas dengan kinerja ekonomi pemerintah. Data dari mana? Masa seorang calon presiden Prabowo menggunakan data sampah dan sama sekali nggak valid seperti itu?"

Hendrawan Supratikno. Pernyatan Prabowo ini sangat tidak jelas. Bagi kami sendiri tidak jelas dari definisi pas-pasan. Pasalnya di saat yang bersamaan bank dunia pun mengeluarkan data perihal soal masyarakat yang masuk kategori masyarakat miskin. Menurut Bank Dunia, penduduk Indonesia yang masuk kelas menengah, dengan pengeluaran perkapita per hari 2-20 US Dollar (Rp 30 ribu-300 ribu) jumlahnya capai 60 %.

Jika mengikuti jejak digital, terutama di Medsos, publik menanggapi pernyataan Prabowo Subianto tersebut, dengan berbagai 'penyesalan dan sinis.' Umumnya, mereka menyayangkan Seorang Capres menyampaikan orasi yang justru 'merendahkan' rakyat Indonesia berdasarkan data yang tak jelas atau tak berdasar fakta di lapangan.

Dan, hal tersebut juga bisa bermakna bahwa 'Tim Prabowo' tidak terampil mengumpul data sehingga input mereka ke Sang Capres, cuma asal jadi; atau menggunakan data dari lembaga yang diragukan kualitasnya. Padahal, sangat mudah menemukan data serta fakta real di lapangan, jika mau sedikit berlelah.

Beberapa Contoh

Jika mengaminkan pernyataan Prabowo bahwa benar 99 % rakyat Indonesia hidupnya pas-pasan dan sangat sulit, maka segala sesatu yang nampak di Negeri ini, dianggap tidak ada, cuma bayang-bayang atau pun abstrak. Misalnya

  • Tidak mungkin orang yang pas-pasan hidupnya tinggal di perumahan mewah atau real estate, apartemen mahal, dan kawasan elit. Atau, memang mereka yang ada di sana, hanyalah orang-orang susah hidupnya?
  • Tidak mungkin mall, toserba, pusat keramaian, destinasi wisata penuh dan ramai, termasuk lebih dari 2000 hotel berbintang dan mewah di Indonesia. Sebab, orang-orang susah hidup lebih memikirkan makan daripada ke mall, wisata, dan lainnya.
  • Tidak mungkin jumlah sepeda motor (berbagai merk dan jenis) di Indonesia mencapai 98.88 juta unit
  • Tidak mungkin jumlah mobil (umum dan pribadi) di Indonesia mencapai lebih dari 25 juta unit. Semuanya itu cuma khayalan, karena 99 % orang susah dan pas-pasan di Indonesia tak mungkin memiliki mobil mewah, mobil biasa, dan sepeda motor.
  • Jumlah telepon genggam di Indonesia mencapai 371.4 unit atau 142 % dari jumlah penduduk. Ini juga bukan data sebenarnya, karena 99 % orang yang sulit hidupnya, lebih memikirkan nasi daripada pulsa.
  • Jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia, data tahun 2017, pada puluhan maskapai penerbangan di Indonesia mencapai 109 juta orang. Ini cuma dongeng, karena 99 % orang susah hidup, tak mungkin bepergian dengan naik pesawat, mereka lebih memilih jalan kaki.

Nah. Masih banyak contoh. Semuanya tidak dilihat dan terlihat oleh Prabowo dan Tim Pemenangannya; buat mereka, segalanya semu dan tak bermakna, serta tak ada. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa 99 % dari lebih dari 200 juta rakyat Indonesia adalah orang-orang susah.

So. Untuk Capres/Cawapres, monggo pada waktu berorasi, maka sampaikan data dan fakta yang benar.

Cukuplah

Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih  Jokowi - IHI MJ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun