Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan dan Generasi Milenial

10 November 2018   23:42 Diperbarui: 11 November 2018   00:02 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan itu, GM 'terjerumus' ke dalam pola hidup dan kehidupan yang mengikuti trend global atau pun terjadi di mana-mana, berdasar karena melihat dan mengetahui (melalui smart phone, video, tv, dan lain-lain ) 'di sana (misalnya di Kota-kota Besar, Metropolitan, Luar Negeri, dan lain sebagainya) atau orang/teman lainya juga lakukan. Dan itu, mereka sebut sebagai gaya hidup dan kehidupan kekinian, bahkan modern; serta menolak bahwa yang mereka jalani, ikuti, nikmati, atau lakukan tersebut sebagai bentuk hedonism.

Pada konteks seperti itu, pada beberapa kasus, karena berbagai kemudahan serta pemanjaan (yang diberikan oleh orang tua dan keluarga), tak sedikit anak-anak muda GM yang mengalami disorientasi atau kehilangan orientasi hidup dan kehidupan.Termasuk di dalamnya, GM mengalami 'kehilangan' atau pun tidak memiliki 'visi' hidup dan kehidupan atau tanpa 'pandangan masa depan tentang hidup dan kehidupan sendiri, keluarga, apalagi untuk bangsa dan negara.

Perhatian terhadap GM tersebut, utamanya tentang perhatian serta ingatan mereka tentang para pahlawan (di Nusantara), juga ada pada salah satu radio swasta Nasional di Jakarta. Bersamaan dengan perayaan Hari Pahlawan, Radio El Shinta mengadakan diskusi Visi Generasi Kini, dengan teman 'Seberapa Greget Kuam Milenial dalam Memperingati Hari Pahlawan, bertempat pada salah satu tempat 'nongkrong' di Jakarta Selatan.

Diskusi yang dipandu oleh Bary (El Shinta) menampilkan sejumlah nara sumber, antara lain perwakilan dari Kemenpora dan Aktivis Milenial. Dalam pengamatan saya (secara langsung), diskusi yang menarik ini diikuti oleh sejumlah anak muda yang mayoritas dikategorikan sebagai Milenial Z; namun semuanya menyapa dan disapa sebagai Generasi Milenial.  

Ada beberapa catatan menarik (termasuk dari percakapan saya dengan dengan bebrapa peserta diskusi) yang muncul dari diskusi selama kurang lebih sejam tersebut; antara lain.

  • Tentang penyapaan dan kriteria generasi milenial, yang terjadi seperti uraian di atas. Bahkan, dari antar mereka sendiri, para GM tersebut, baru tahu tentang penyebutan generasi milenial
  • Umumnya gaya hidup dan kehidupan GM mengikuti trend yang sudah mengglobal, merata, terjadi di mana-mana; dan mereka terbiasa serta tidak canggung dengan hal-hal tersebut.
  • Umumnya, GM berpendapat bahwa pahlawan dan kepahlawan itu bukan lagi berhubungan dengan perang dan perjuangan masa lalu, namun muncul di/dari berbagai bidah hidup dan kehidupan
  • Umumnya GM menguasai fitur-fitur gagget yang dimiliki, mudah mengakses informasi, namun tidak menggunakannya secara maksimal dalam rangka menambah pengetahuan, misalnya untuk mengetahui sejarah bangsa termasuk apa dan siapa para pahlawan Nasional
  • Pelupaan tersebut (di atas), bukan karena mereka tidak mencintai pahlawan Nasional, namun telah terjadi pergesean nilai tentang makna serta peran pahlawan (seperti dalam catatan di atas). Pergeseran tersebut, bukan mulai sekarang, namun sejak lama. Sehingga, jika inging tahu tentangt pahlawan, mereka cukup menyentuh smart phone dan googling.
  • Pelupaan tersebut, juga berdampak pada nyaris tidak ada GM yang menjadikan sosok pahlawan bangsa sebagai 'role model' hidup dan kehidupannya. Mereka justru menjadikan para hero dan champion (misalnya dari LN atau pun tokoh abstrak di game) sebagai my hero atau gue bangets.
  • [Note untuk Penyelenggara. Keseluruhan acara, menarik, membangun persahabatan, dan inteaktir. Ini usulan. Untuk menjaring peserta, agaknya perlu mengundang dengan kriteria yang tepat. Karena, telah terjadi pergeseran kriteria dan penyapaan tentang 'Siapa Generasi Milenial.' Sebab, sudah terjadi 'pemisahan abstrak dan kongkrit pada GM yang lahir tahun 80an, 90an, dan 2000an. Oleh sebab itu, ke depan, penyelenggara lebih memilah peserta diskusi sehingga lebih tepat sasaran.]

##

Berdasarkan semuanya itu, Siapa tampil untuk menjadi Pahlawan pada pribadi dan ruang-ruang hati para Generasi Milenial? Pahlawan tersebut sekaligus menjadi role hidup dan kehidupannya. Sulit menemukan jawaban untuk pertanyaan tersebut; saya pun belum bisa menjawabnya. Karena GM biasanya memiliki ukuran dan kriteria yang unik dan tersendiri, serta tersimpan di/dalam hatinya.

Lompat ke sikon lainnya, menurut saya, sangat absurb jika para Capres/Cawapres menyatakan bahwa mereka (telah) berhasil merebut perhatian dan suara para pemilih dari kalangan Generasi Milenial.

Opa Jappy | Ketum Komunitas Indonesia Hari Ini - IHI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun