##
Pengakuan PAN tersebut, agaknya bukan main-main atau candaan, namun apa adanya. Jelas bahwa, ada semacam kesadaran atau mungkin saja dilema dalam diri para Caleg PAN. Mereka fokus ke kampanyekan Pileg atau pada Pileg. Jika pada Pilpres, maka (akan) menguntungkan Gerindra, sementara kampanyekan diri sendiri bisa terabaikan. Maka, lebih baik, kampanyekan diri sendiri (PAN), tapi mengabaikan memenangkan Prabowo - Sandi.
Pilihan para Caleg PAN tersebut, menurut saya, adalah sesuatu yang praktis, tepat, dan dengan pertimbangan politik; sebab pemilih mereka adalah rakyat yang mendukung Jokowi -- MA. Oleh sebab itu, tidak ada pilihan lain, selain mengikuti kehendak pemilih. Selain itu, jika para Caleg PAN tersebut melakukan langkah beda (misalnya memaksa diri kampanyekan Prabowo-Sandi), maka itu berarti mereka harus siap (agar) tidak terpilih sebabagai Anggota Parlemen.
Selain para Caleg PAN, bisa jadi calon anggota Parlemen dari Parpol lain pun, melakukan hal yang sama. Misalnya para caleg dari Demokrat (dan kemungkinan juga Gerindra) di wilayah basis (militan) Jokowi-MA. Mereka pun ada dalam sikon yang sama; yaitu kampanyekan Prabowo-Sandi dengan resiko tidak terpilih sebagai Anggota Parlemen. Atau, fokus pada kampanyekan diri sendiri, dan abaikan Pilpres.
Dengan sikon seperti di atas, maka Tim Prabowo - Sandi, hanya mengharapkan upaya maksimal mesin politik Gerindra dan (juga) PKS. Sayangnya, apa-apa yang keluar dari Gerindra dan PKS tersebut, sejak pra-kampanye hingga masa kampanye ini, hanyalah, maaf-maaf saja, berupa hal-hal yang bukan prestasi andalan, melainkan bersifat hoaks, Â ujar kebencian, dan kritik tanpa data terhadap kinerja pemerintah.
Bahkan, yang muncul dari mereka hanya lah upaya menakutkan publik dengan hal-hal yang tak masuk akal dan pemutarbalikan fakta. Misalnya, Indonesia tak ada pada tahun 2030 (ternyata hasil baca novel fiksi); tentang perizinan kapal (langsung dijawab Menteri Susi); tentang 'Ekonomi Kebodohan (langsung terjawab di sini, klik), dan lain sebagainya.
Dengan sikon seperti itu, bagaimana mungkin Tim Prabowo-Sandi bisa mendulang suara agar memenangkan Pilpres 2019?
Bisa. Jika mereka melakukan Kampanye seperti Pilkada DKI 2017. Â Tapi, apakah mungkin terjadi? Sebab Indonesia bukan sepotong Jakarta dan rakyat Indonesia tidak (akan) tunduk pada Politik Supremasi Tekanan Massa.
Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI