Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tren Internasional Administrasi Pemilihan Umum

16 Oktober 2018   19:27 Diperbarui: 18 Oktober 2018   15:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KPU Pusat

Berdasarkan contoh-contoh di atas, maka model yang paling efektif tergantung pada kematangan relatif dari sistem politik nasional. Pada kasus-kasus dimana administrasi pemilihan umum pada masa lampau di bawah kendali pemerintahan satu partai atau sistem otoriter tanpa oposisi, kepercayaan pemilih tampaknya akan bermunculan bila wakil wakil dari partai oposisi atau nominator tergabung dalam administrasi pemilu; atau jika komisi tersebut kelihatan independen dari pengaruh pemerintah dan politik.

Proses penunjukkan komisioner juga penting dan harus saling terbuka dan keterlibatan sebanyak mungkin. Juga, adopsi dari tipe administrasi pemilihan umum yang memenuhi prinsip-prinsip internasional tidak, secara sendirinya, cukup untuk memastikan adanya proses yang bebas dan adil.

Pengawasan mesti dilakukan untuk memastikan kredibilitas dari implementasi dan administrasi. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan petugas-petugas pemilihan umum yang tidak berpihak dan/atau independen dan persepsi dari kontestan pemilihan umum dan pemilih bahwa mereka (petugas) adalah demikian adanya. Ketika ketidakberpihakan dipertanyakan, komisi pemilihan umum dan badanpemeriksa yang terdiri dari wakil-wakil dari berbagai kepentingan politik mungkin akan membantu dengan adanya komposisi yang seimbang.

Administrasi, sebuah sistem cehck and balance, dimana komisi pemilihan umum menjadi subjek pemerikasaan legislatif yang independen, badan hukum dan pengawasan, akan meningkatkan kredibilitas dari proses tersebut.

Sifat alami proses pemilihan umum

Ada beberapa hal mengenai proses pemilihan umum, baik politis maupun praktis, yang harus terus diingat dalammempertimbangkan tipe dan lokasi lembaga pemilihan umum :

  • pemilihan umum adalah peristiwa nasional dan lokal. Pemilihan Umum menuntut usaha tertentu agar dapat tersebar luas di seluruh daerah dalam negara tersebut.
  • Pemilihan umum haruslah mudah diakses oleh semua orang. Administrator harus memahami dan memenuhi tugas ini.
  • Pemilihan umum adalah proses dengan tensi tinggi. Sesaat ketika waktu pemilihan umum ditetapkan, administrasi pemilihan umum terlibat dalam kerja-kerja yang dipenuhi oleh serial tenggat waktu; hukuman politik akibat tenggat waktu yang dilewati adalah berat, baik kepada administrator pemilihan umum maupun kepada pemerintah.
  • Pemilihan umum adalah taruhan yang mahal. Kredibilitas pemilihan umum berkaitan dengan stabilitas nasional, dan pemenang maupun pecundang dalam pemilihan umum terikat dengan kekuatan partai politik. Pada kebanyakan situasi pasca konflik,  pemilihan umum dapat menjadi bumerang bagi terulang kembalinya kekerasaan.
  • Pemilihan umum adalah mahal. Administrator pemilihan umum  membutuhkan sejumlah kemampuan dana secara ekonomis, efisien  dan tanpa penipuan.
  • Pemilihan umum adalah peristiwa periodik. Pemilihan umum nasional biasanya berlangsung dalam interval waktu yang cukup panjang. Pada saat pemilihan umum dibutuhkan tenaga paruh waktu yang banyak dan kemudian harus diciutkan kembali pada masa tenggang antar pemilihan umum.
  • Administrator pemilihan umum haruslah lebih berorientasi publik daripada fungsi-fungsi pemerintahan lainnya
  • Administrator pemilihan umum harus terspesialisasi. Tidak ada fungsi pemerintahan lainnya yang mirip dengan fungsi persiapan pemilihan umum (kecuali mungkin persiapan perang). Ia harus memobilisasi puluhan ribu orang pada sebuah jadwal yang ketat. Ia juga harus memindahkan beribu-ribu formulir, suplai, dan peralatan ke ribuan lokasi ke seluruh negeri. Demarkasi batas wilayah, regristrasi pemilih, dan banyak lagi wewenang pemilihan umum dalam tugas tugas teknik lainnya, adalah juga pekerjaan yang terspesialisasi. Siapapun yang menjabat sebagai administrator pemilihan umum haruslah pertama-tama meyakinkan bahwa organisasi dan pelaksanaan pemilihan umum adalah benar; kegagalan untuk memenuhi tugas atau aktivitas yang paling gampang pun tidak saja akan berakibat pada kualitas pelayanan yang diberikan, tetapi juga dapat mengacaubalaukan persepsi publik tentang kompetensi dan ketidakberpihakan dari administrator pemilihan umum tersebut.
  • Administrator pemilihan umum juga harus dapat menyeimbangkan tuntutan kebanyakan masyarakat dengan hak-hak individu terutama pada mereka yang termarginalisasi dan yang cacat.
  • Pemilihan umum harus memperlihatkan bahwa di dalamnya terdapat kepentingan yang lebih besar bagi kesejahteraan bersama sebagai tandingan dari keberadaan kepentingan kelompok tertentu.
  • Proses pemilihan harus dapat diprediksi, diatur dalam hukum yang dapat dimengerti oleh umum dan dapat diterapkan secara universal.
  • Pemilihan umum pada akhirnya menjadi usaha pembentukan bangsa dan bukan malah jadi pemecah belah bangsa.

Semoga Bermanfaat

Opa Jappy | Komunitas Indonesia Hari Ini

Note: Beberapa Bagian Tulisan di atas Merupakan Adaptasi dari Democracy and Deep-Rooted Conflict: Options for Negotiators. Editor: Peter Harris dan Ben Reilly

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun