Kini, pantai warna-warni semakin diminati warga Kupang dan sekitarnya; bahkan sejumlah turis asing yang mampir di Kupang, ikut menikmati senja dan malam hari di situ.
Pantai warna-warni telah berkembang menjadi destinasi favorit; lalu, bagaimana selanjutnya?
Pantai Warna-warni, bisa dikatakan sudah memenuhi syarat sebagai destinasi wisata pantai. Sebab, mudah di akses, tidak jauh dari pusat kota, memiliki hamparan pasir yang lebih dari tiga kilo meter, gelombang laut yang tenang dan relatif bersih, dan luas pandangan ke cakrawala dan laut lepas tanpa terhalangi apa pun.
Namun, di balik kelengkapan tersebut, berdasar pengamatan saya, pengelola Pantai Warna-warni perlu menambahkan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Misalnya,
- Penataan area sisi jalan (sebelah daratan) di area pohon Lontar; misalnya menanam rumput atau pun merapikan batu-batu karang yang sehingga menjadi area parkir. Â Pada area ini, tidak perlu ada tenda atau pun kafe tenda, dan tetap menjadi area terbuka; dan sewaktu-waktu bisa menjadi titik evakuasi atau pun pendaratan helikopter
- Penambahan tenda untuk Penjaga Pantai atau pun P3K, sebagai tindakan medis awal atau pertama jika terjadi 'kecelakaan kecil' di pantai dan gangguan kesehatan mendadak
- Perlu ada petugas pembersih area pasir, yang selalu siaga membersihkan sampah pada area pasir; bak sampah besar untuk menampun sampah
- Penambahan toilet umum (berbayar dan gratis)
- Penataan bentuk tenda kafe dan fasilitas meja/kursi (pantai) di dalamnya; serta cara mereka melayani tamu
- Penjaga keamanan resmi dari Pemda; atau bahkan ada semacam Pos Polisi, yang mudah terlihat oleh pengunjung
Jadi, "Su pi di Pante Warna-warni ko?" Kalo Balom, na Be bilang sang lu, "Basong datang ko lia Matahari tanggalam dari Pante Warna-warni. Pung Bagus lai."
Opa Jappy | Lagi di Kupang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H