Kemudian, tak lebih dari 20 menit kemudian, kami bubar; bubar tanpa melanujutkan 'perayaan karena Cawapres' usulan yang terpilih dan dipilih oleh Capres. Pulang dengan bisu, membisu, dan galau.
Saat dan hari-hari selanjutnya dari pengumuman Capres/Cawapres tersebut, terutama di area serta arena Medsos, ramai dengan orasi dan narasi ketidaksukaan, kecewa dan kekecewaan, bahkan marah serta amarah yang tertuju ke/pada para 'Pemilih Cawapres,' serta memunculkan pro-kontra.Â
Hal tersebut, terjadi pada kedua kelompok pendukung Capres/Cawapres; bahkan cenderung tidak produktif serta nyaris penuh cacian karena gejolak emosi yang tak tertahan.
Tapi, semuanya tidak bertahan lama. Hari Ini, sehari menuju Ulang Tahun RI 73, haru, keharuan, dan terharu yang pernah terjadi pada waktu kemarin serta hari-hari sebelum kemarin, seakan tertelan bumi. Semuanya, kedua kubu pendukung Capres/Wapres menjadi tenang, diam, dan kesampingkan perbedaan. Itu karena segenap anak bangsa mau merayakan HUT Kemerdekan RI ke 73.
Anak Bangsa yang 'Berdirgahayu'
Sekali lagi, 'Dirgahayu,' bermakna 'panjang umur' atau berumur panjang;' biasanya dihubungkan dengan perayaan 'penambahan usia atau umur suatu lembaga atau institusi. Misalnya, Dirgahayu Garuda Indonesia, Dirgahayu TNI, Dirgahayu RI, Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia, Dirgahayu Kemerdekaan Kita (Kita sebagai Bangsa dan Negara yang Merdeka).
Ya, kesamaan dalam merayakan HUT RI ke 73 inilah yang menjadi momen (untuk) melupakan perbedaan; melupakan kesedihan, haru, dan keharuan yang kemarin-kemarin mewarnai wajah sejumlah anak bangsa. Dan itu, di luar dugaan saya (karena sempat berpikir, terutama di Jakarta, bisa saja terjadi Perayaan HUT RI tidak semarak).
Tadi, ketika  saya 'berputar dan memutar Jakarta,' ternyata pelosok-pelosok kota penuh dengan hiasan-hiasan, umbul-umbul, gapura, poster tentang Kemerdekaan, HUT 73 RI, dan Dirgahayu RI. Bahkan, di area dan arena yang 'dicap sebagai bukan pendukung salah satu pasangan Capres/Wapres pun' tetap semarak, penuh hiasan kegembiraan HUT RI. Â
Itu lah yang terjadi pada hari ini, dan nanti besok 17 Agustus 2018.
##
Jadinya? Hidup dan kehidupan saya, mungkin juga sama dengan anda atau banyak orang di Negeri ini, pada Agustus 2018 diwarnai dengan Terharu serta Dirgahayu, keduanya terjadi dalam diri dengan jarak durasi waktu yang begitu dekat. Beberapa waktu sebelumnya ada keharuan dan terharu, namun berhasil tertutup dengan semangat untuk menyampaikan Dirgahayu RI kepada sesama anak bangsa; kemudian memunculkan dengan perayaan penuh semarak.