Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

JK: Pak Jokowi Cuma Mempertahankan Diri

7 Agustus 2018   13:51 Diperbarui: 7 Agustus 2018   13:48 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sekitaran Universitas Indonesia, Depok | Ramai dan semakin meramaikan 'Jagad Maya' Nusantara. Itulah yang sementara terjadi, karena banyak orang menilai dan memahami pidato Jokowi ketika memberi pembekalan terhadap relawannya sebagai suatu 'ajakan untuk permusuhan.' Hal itu terjadi akibat adanya video editan pidato Jokowi telah menjadi 'bola liar,' sehingga sampai di 'komunitas tidak tahu serta provokator.'

Lucunya, mereka, termasuk para politisi dan 'orang-orang yang kelihatannya pintar' agaknya tidak melihat (dan mendengar) video lengkap atau pun deskripsi pidato Jokowi secara utuh; dan itu adalah suatu kebodohan yang sangat akut. Ada juga sejumlah orang melaporkan Jokowi ke Mabes Polri, Komnas Ham, Baswalu; serta ada juga prostes melalui video dari 'segelintir orang yang mengatasnama Alumni Universitas Terkenal di Indonesia.' Mereka semua, bisa disebut, mengomentari pidato Jokowi seturut kedangkalan berpikirnya.

Mungkin saja, orang-orang tersebut tidak melihat klarifikasi dari Istana. Bahkan, bantahan dan pembelaan datang juga dari Wakil Presiden Jusuf Kalla; menurut JK

"Pernyataan Pak Jokowi itu adalah imbauan untuk mempertahankan diri. Artinya kalau Anda diserang mesti mempertahankan diri. Itu hal yang wajar, masa diserang saja tidak mau mempertahankan diri.

Hal tersebut wajar dan sesuai dengan aturan hukum. Siapapun yang diserang, berhak untuk mempertahankan diri. Kan Pak Jokowi tidak mengatakan hantam, cuma mempertahankan diri.

Polemik ucapan pidato Jokowi tersebut akan segera berakhir 'panasnya' situasi hanya terjadi di media sosial. Pengalaman pilkada kemarin, pemilu sebelum-sebelumnya aman saja, adem-adem saja, saat pencoblosan juga aman kan."

Sejumlah besar Media Cetak dan Online telah mempublikasi bantahan dan pembelaan dari JK tersebut, tapi masih saja ramai di media, terutama medsos dengan bumbu-bumbu racun yang mematikan; serta semakin jauh dari dari konteks pidato Jokowi

Namun, lepas dari pro-kontra tersebut, pembelaan JK terhadap kata-kata dalam pidato Jokowi merupakan suatu langkah strategis, taktis, dan politis. JK sebagai salah satu sosok yang menjadi 'calon kuat' untuk menjadi Cawapres pada Pilpres RI 2019, (itu pun jika MK menyetujui gugagatannya) perlu menunjukkan diri sebagai salah salah satu orang yang sepadan dengan Jokowi. Kesepadanan itu, bukan saja di tata kelola pemerintahan, namun juga pada saat-saat krusial dan kontemporer, seperti 'serangan oposisi' terhadap pidato Jokowi di Sentul.

Selain itu, pembelaan JK tersebut, juga merupakan pesan ke/terhadap segenap rakyat Indonesia (yang pro dan kontra Jokowi, termasuk para relawan dan pendukung Jokowi-JK) bahwa, hendaknya melihat, menilai, memahami sesuatu (termasuk pidato Jokowi) secara utuh, tidak terpotong, dan sesuai konteksnya. Dan, jika mengingkarinya, maka akan terjadi salah pengertian yang berdampak pada hal-hal yang tidak membangun.

Oleh sebab itu, sebagai anak bangsa, hendaknya memahami anjuran dan pembelaan JK terhadap Jokowi, sehingga memunculkan damai dan perdamaian. Lebih dari itu, orang-orang pintar (yang salah menilai, memahami, mengerti) pidato Jokowi, agar berhenti atau stop memprovokasi serta menyesatkan publik dengan opini-opini ketidaksukaan, benci, dan kebencian.

Opa Jappy dan Netty Sitompul | Penggagas dan Ketua Gerakan Damai Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun