Academic Leader di Lembaga Pendidikan Tinggi
Lalu, adakah Lembaga Pendidikan Tinggi, misalnya Universitas dan Sekolah Tinggi, tanpa atau miskin Academic Leader?
Bisa jadi, YA. Jika, Academic Leader tersebut 'hanya' dimaknai sebagai 'Tokoh Terkenal' pada bidang keilmuan tertentu, dan menjadi 'kiblat' pada para pendidikan lainnya.
Saya berikan contoh. [Dulu] Ada Prof Dr Liem Khim Yang (Alm) dan Prof Dr. PH Latuihammalo (Alm) di STT Filasafat Jakarta, dan kini ada Prof Dr JS Aritonang, mereka menjadi kiblat dan sumber ilmu pada Dosen mata kuliah Perjanjian Baru, Filsafat, dan Sejarah Gereja. Sehingga jika, ada yang bicara STT Filsafat Jakarta, maka diidentifikasikan dengan nama-nama besar tersebut. Â Bagaimana dengan Lembaga Pendidikan Tinggi lainnya. Mungkin nama Kwik Kian Gie, dengan IBII, kemudian menjadi Sekolah Bisnis Kwik Kian Gie. Adakah yang lain?
Bagaimana jika Academic Leader itu adalah 'Academic Leaders,' dalam artian Kelompok Dosen, Peneliti, dan juga Guru Besar (yang menjadi Profesor bukan karena hanya golongan gaji dan masa kerja, tapi melalui penelitian dan penemuan hal baru), Â yang memiliki kriteria sebagai Academic Leader. Jika hal tersebut yang terjadi, maka grade Lembaga Pendidikan Tinggi bisa diukur dari berapa banyak Academic Leader di PT tersebut, di samping persyaratan lainnya.
Jika itu terjadi, banyaknya Academic Leader sebagai salah satu ukuran grade PT di Indonesia, maka saya membayangkan sejumlah PT (Negeri dan Swasta) di Indonesia (akan) turun kategorinya. Sehingga, jika PT tak mau menjadi 'kelas bawah apalagi gurem' maka mereka harus berupaya menciptakan Academic Leader. Â
Berdasarkan semuanya itu, menurut saya, perlu 'sebaran' Academi Leader di Perguruan Tingggi; dan adanya penciptaan Academic Leader. Mereka inilah, nantinya, menjadi Gerbong Utama perbaikan Pendidikan Nasional, dalam rangka menghasilkan dan menciptakan Komunitas Terdidik yang menuju Indonesia sebagai Masyarakat Terdidik.
Opa Jappy | Indonesia Today
Tulisan ini terinspirasi oleh: Perguruan Tinggi Butuh Figur "Academic Leader di Kompas Id.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H