Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kunjungan KH Yahya Cholil Staquf di Yerusalem

9 Juli 2018   19:48 Diperbarui: 23 Desember 2020   09:10 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Jerusalem Post

Masih ingat kunjungan Kyai Haji Yahya Cholil Staquf ke Yerusalem pada Minggu II Juni yang lalu? Tentu saja masih. Kunjungan yang sempat membawa pro-kontra pada berbagai kalangan di Negeri ini. Lupakanlah pro-kontra itu.

Saat ini, saya tak masuk pada setuju atau tidaknya Sang Kyai ke Yerusalem dan isi pidato yang pas mengena di hati banyak hati orang-orang Israel, Palestina, dan Indonesia; tapi sisi lain kehadiran Kyai Haji Yahya Cholil Staquf di Israel.

Tak disangka, KH Yahya Cholil Staquf di Israel, utamanya setelah pidatonya mencerahkan , oleh sejumlah media di Israel, ia 'disejajarkan' dengan Pemimpin Spritual Dunia lainnya seperti Dalai Lama, Paus.

Bahkan, Jerusalem Post (berpengaruh di Israel) melaporkan bahwa Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, adalah Sekretaris Jenderal organisasi Muslim terbesar di dunia -Nahdlatul Ulama Indonesia yang memiliki lebih dari 60 juta anggota- patut memperoleh penghormatan segenap orang Israel, Palestina, Arab, dan warga dunia yang mencintai perdamaian.

Bentuk penghormatan tersebut, dilakukan dengan cara yang unik, yaitu Konser Musik pada salah satu Ruang di Museum Tower David (Daud), Yerusalem. Konser Penghormatan yang belum pernah dilakukan untuk menghormati pemimpin spiritual mana pun ketika mereka mengunjungi Israel. Ya, hanya Kyai Haji Yahya Cholil Staquf yang mendapat penghormatan seperti itu.

Ketika beberapa hari yang lalu, saya, mendapat video tersebut, berulangkali menonton; sambil memperhatikan wajah-wajah yang ada di dalamnya; tak ada satu pun yang membuat jarak terpisah. Mereka, dalam arena konser, saling berpeluk, memegang tangan, bahu, senyum, dan juga larut dalam air mata keceriaan. Luar biasa. 

Saya pun berimajinasi, seandainya, ya serandainya, tiap-tiap orang di Negeriku, NKRI, bisa menyatu dalam One Love, Satu Cinta, yang menyudahi perbedaan. Sebab, hanya itu, yang bisa menyatukan, bukan yang lain. Ya, Dunia tanpa batas itu adalah Dunia yang penuh Cinta dan Kasih Sayang

Malam itu, di Tower Daud, ribuan orang menjadi saksi, Kyai Haji Yahya Cholil Staquf (dan Seseorang) berdiri di Podium, dan bahunya dipegang oleh Orang lain, bersama-sama ribuan orang melagukan One Love (Karya Bob Marley) dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris.

Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, bersama pemimpin agama lain, terlihat penuh semangat, cerah, ceria, larut dalam kebersamaan, kesatuan, dan kesetaraan. Mereka, semuanya,  yang ikut bernyanyi, seakan berseru sambil menyampaikan pesan perdamaian, hormat, dan persahabatan ke seluruh dunia, termasuk untuk anda dan saya di Indonesia.

Pada video yang viral di Medsos beberapa hari ini, sangat jelas paduan umat (Yahudi, Kristen, dan Islam) dengan ciri khas keagamaannya, bersemangat melantunkan One Love dengan wajah-wajah penuh senyum damai dan persahabatan.

Mari, hempaskan perbedaan dengan Cinta dan Kasih Sayang.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini


Robert Nesta Marley, Jamaican singer-songwriter; International musical and cultural icon. Born: February 6, 1945, Nine Mile, Jamaica, Died: May 11, 1981, University of Miami Hospital, Miami, Florida, United States

Bob Marley wrote this song, One Love, during Jamaican elections in December 1976 when the country was divided between Michael Manley's People's National Party and Edward Seaga's Jamaican Labour Party. Marley was the most popular person in Jamaica, but he tried to stay politically neutral and helped people find shelter in that violent time.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun