Tak disangka, tulisan ini adalah artikel ke 1000 saya di Kompasiana (Part II, sejak 5 Oktober 2013), setelah akun K Part I, dengan 1.171 artikel dan kini telah meraih 6 juta lebih pembaca, tewas pada tahun 2013. Jadinya, selama 5 tahun (2013-2018), saya hanya menghasilkan 1000 artikel (di Akun Kompasiana part II), padahal pada Kompasiana part I, periode 2010-2013 bisa mencapai 1.171 artikel, itu berarti terjadi 'penurunan produksi artikel.'
Penyebabnya? Ada banyak faktor, salah satunya adalah malas; malas menulis karena akses internet, perubahan dan perbaikan di situs K, serta begitu cepatnya perubahan atau peralihan 'isu berita.' Untuk yang terakhir, begitu cepatnya perubahan atau peralihan 'isu berita,' Â menjadikan, ketika mau menulis (berdasar bahan mentah yang tersedia di Media Main Stream, meminjam kata-kata CO CEO Kompasiana, Iz Jet), ternyata bahan tersebut sudah basi. Jadinya, jika menulis dengan bahan basi, maka tak bakalan menjadi trending topic.
Selain itu, salah satu penunjang 'malas dan telat menulis' adalah tidak atau belum berhasil memilih dan memilah idea, gagasan, dan pokok-pokok pikiran yang hendak dijadikan artikel atau tulisan. Sebab, menulis bisa terjadi karena berhasil memilih dan memilah idea, gagasan, pokok-pokok pikiran; atau bisa juga menulis hal yang berbeda dengan apa yang dalam pokok pikiran, berbeda dengan idea, gagasan, pokok pikiran yang telah ada sebelumnya.
Nah.
Untuk mencapai sekian banyak artikel di K, pernah juga terjadi (pada diri saya, dan sering) karena menulis seperti air mengalir; mengalir dari dalam hati; idea, gagasan, dan pokok-pokok pikiran telah tertulis secara abstrak dalam pikiran, sehingga ketika berhadapan dengan Laptop dan Note (di Hp), semuanya mengalir dengan lancar dan cepat.
Mulailah menulis sekarang; menulis pada saat bahan bakunya masih hangat, sehingga tidak ketinggalan isu-isu yang kontemporer, sementara berlangsung, serta menarik perhatian public.
Mari, menulis, agar hatimu tak kosong dan tanpa apa-apa. Menulis bisa juga merupakan iklan diri yang murah meriah karena anda dan saya bisa terkenal dan dikenal Dunia.Â
Opa Jappy
Tips Tulisan menjadi Populer atau ada di Kanal Terpopuler.
- Perhatikan judul, gunakan judul yang pas dengan konten artikel
- Konten harus berdasar data, fakta, refrensi
- Tak menulis untuk kelompok pembaca yang terbatas
- Jika bahas masalah atau case pada tulisan, maka sedapat mungkin berikan solusi
- Tak terpaku pada bahasa baku, atau pun seperti news di Media News Online. Umumnya, pada media, tak ada opini dari wartawan. Sedangkan di Kompasiana, dominan ada opini, wacana, dan hasil olah pikir diri sendiri
- And, satu lagi, menulis dengan tanpa berpikir menjadi populer atau terpopuler, yang penting pemikiran anda sudah terdeskripsikan
Opa Jappy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H