Pondok Cina, Depok-Jawa Barat | Tidak ada hujan, angin, badai, atau gempa bumi, tiba-tiba saja Arseto Pariadji melakukan pernyataan yang membuat heboh. Bayangkan saja, anak keempat Pdt Yesaya Pariadji, salah seorang pendeta terkenal di Indonesia, menyerang para pendukung Jokowi  melalui Medsos; para pendukung Jokowi sebagai kecebong, penjarakan Puan dan PDIP Komunis, dan tentang Presiden menjual undangan pernikahan anaknya sebesar Rp. 25 Juta.-
Hasilnya jelas dan sangat cepat, adalah Arseto mendapat hujatan publik dari mana-mana; dan bukan itu saja, warga net pun menelusuri jejaknya. Kemudian, secara tak terduga, menyerang ayah Arseto, Yesaya Pariadji. Lengkap, ayah dan anak mendapat serangan; bahkan di salah satu Grup WA, ada anggota menyebut, "Akhirnya, ternyata ada juga domba sesat Kristen yang membenci Jokowi;" ada juga yang menulis, "Jika ia ada di sini, saya tanpar mulutnya;" Nah.
Image di atas, bukannya menenangkan suasana, malah menimbulkan masalah baru. Pariadji boleh menyangkal bahwa Arseto 'bukan' anaknya, namun data di laman arsetopariadji.com menyatakan bahwa
Arseto berjanji sebagai sahabat teman baik papanya seumur hidup; dan Arseto harus berjanji tidak pernah mengkhianati ayahnya, tanpa itu pun Arseto paling sayang ayah. Begitu juga ayahnya , Arseto anak kesayangan ayahnya.Â
My Father, My Hero, My Everlasting Best Friend.
I really love you Pah; i really do.
Arseto
Jadi? Silahkan anda nilai sendiri.
Setelah itu, apa yang terjadi? Arseto pun melakukan klarifikasi. Namun, semuanya sudah selesai? Tentu tidak. Arseto telah mengeluarkan "Sabda Ujar Kebencian," tentang sejumlah orang. Dan itu berarti, walau sudah klarifikasi, ia harus bertanggungjawab.
"Sudah bertemu staf wapres. Saya jelaskan, jangan sampai kita diadu domba media. Jadi saya jelaskan begini ya. Waktu itu saya mau bertemu presiden.saya mau melamar untuk jadi staf presiden. Penyambung dari ormas pendukung presiden.
Saya sudah beli tiket sudah beli kado untuk anaknya presiden.
Saat saya mau berangkat, undangan itu untuk hari pertama.
Kalau bertemu presiden, undangan bayar 25 juta. itu yang saya protes.
Ini kalau mereka yang jual, tapi undangannya asli,.
ini presiden yang jual atau bukan? ternyata bukan.
Itu relawan-relawan pendukung yang mengadu domba semua. biar clear semuanya."
Jateng Tribun
Walau sudah ada klarifikasi, semuanya belum selesai. Para pengguna Medsos, berharap bahwa Arseto harus dihukum, sebab ia sudah melakukan penghinaan yang melewati batas. Menurut mereka, PDIP pun harus bertindak, karena dengan terang-terangan sudah menyebut PDIP sebagai Komunis.Â
Sesuai dengan undangan yang saya dapat melalui WA, hari ini, sejumlah Relawan dan Pendukung Jokowi (akan) melaporkan Arseto ke Polda Metro Jaya. Dan mungkin pihak-pihak lain yang dirugikan oleh pernyataan Arseto akan melakukan hal yang sama.
Opa Jappy | WA +62818121642
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H