Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Sabar walau Hanya 15 Detik

28 Februari 2018   09:28 Diperbarui: 28 Februari 2018   11:26 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Sikon seperti itu, ternyata tak hanya terjadi di satu tempat; pada hampir semua lokasi  (di Jakarta) Lampu Lalu Lintas yang dipadu dengan zebracross misalnya di Jl Kebon Sirih Jakarta Pusat, Jl Ampera Jakarta Selatan dan lain-lain, bahkan di depan sejumlah sekolah di Jakarta Selatan, juga sama. Pengendara Motor dan Pengemudi Mobil tidak sabar menunggu waktu (isyarat) lampu hijau menyala agar mereka berjalan (kembali). Mengapa seperti itu?

Jika menyatakan mereka 'bodoh dan tak tahu makna warna-warna Lampu Lalu Lintas,' tentu itu adalah suatu kekeliruan.  Lalu? Semuanya itu terjadi karena, menurut saya, selain tidak sabar, pengendara motor dan pengemudi mobil tidak memiliki kesadaran berlalu lintas yang baik dan benar, serta tidak peduli kepada pejalan kaki. Bagi mereka, kepentingan pribadi dan tergesa-gesa, ingin cepat sampai, lebih penting dan utama daripada menghargai serta memberi kesempatan pada pejalan kaki.

Oleh sebab itu, para pengendara motor dan pengemudi mobil, yang melanggar nyala Lampu Lalu Lintas, perlu mendapat edukasi ulang tentang berlalu lintas yang baik dan benar. Caranya, gampang, namun membuat Pak Polantas agar repot, yaitu 'tilang atau menilang' mereka, kemudian memberikan pencerahan ulang tentang fungsi Lampu Lalu Lintas.

Nah.

Opa Jappy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun