Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY vs Anas, Salam Kebenaran dan Keadilan dari LP Sukamiskin

15 Februari 2018   09:29 Diperbarui: 15 Februari 2018   09:56 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Kebenaran,
Sukamiskin, 10 Pebruari 2018

Anas Urbaningrum

Kompas.com

'Surat Cinta' dari Anas Urbaningrum tersebut, entah mengapa, baru dipubliksi pada Valentine Day  kemarin oleh Kompas.com. Namun, publikasi yang telat, tersebut, bisa disebut sebagai pas dan tepat. Karena pada hari-hari sebelumnya, publik masih terfokus pada 'peristiwa Yogya.' Ketika publik sudah tenang, maka mereka bisa mengalihkan perhartian ke 'Surat Cinta dari Sukamiskin.'

Lalu, apa alasan yang sebenarnya dan tujuan Anas menulis surat dari penjara tersebut? Mungkin hanya Anas dan Tuhan saja yang tahu dengan tepat. Namun, jika memperhatikan  isi surat tersebut, sangat jelas bahwa, Anas sudah gerah, dan tak mau lagi menjadi  "orang diam dan berdiam diri.' Mungkin saja, selama ini dalam diamnya tersebut, ia melindungi orang lain agar terhindar dari jangkauan aparat hukum. Selain itu, Anas pun tak mau menjadi 'tertuduh dan tertuding' sebagai salah satu orang yang 'berencana' agar nama SBY muncul atau terucap di arena persidangan korupsi e-KTP. Dengan demikan, Anas melakukan upaya permbersihan nama (baiknya), sekaligus bentuk perlawanan terhadap SBY. 

Langkah dan gerakan Anas dari Penjara tersebut, menunjukkan bahwa ia kembali sebagai seseorang 'yang tak mau terpenjara sendiri dan membiarkan dirinya menjadi korban;' padahal ada banyak orang atau kelompok yang ikut menikmai 'penyebab ia dipernjara.' 

Selanjutnta? Ya, selanjutnya biarlah kejujuran terungkap untuk membuka kebohongan yang salama ini tertutup. 

 Nah . Saya mau duduk diam sembil menunggu pertarungan babak berikutnya antara SBY vs Anas.

Opa Jappy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun