Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hoaks dan Hoaks Surat Gugat Cerai Basuki Tj Purnama

8 Januari 2018   10:34 Diperbarui: 8 Januari 2018   13:20 4683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasar pengalaman, segala urusan administrasi atau pun tujuan surat-menyurat ke PN Jakarta Utara, tertuju ke alamat Jl Martadinata 4, Ancol, Jakarta Utara; jadi Si Pembuat dan Penyebar surat gugat cerai tersebut adalah orang yang tak tahu alamat PN Jakarta Utara. Jelas, Si Pembuat dan Penyebar . mempunyai tujuan tertentu.

Biarlah aparat Polri menelusurinya.

Selanjutnya?

Lalu, mengapa banyak orang (pribadi maupun bersama atau kelompok), lembaga, organisasi, atau apalah suka dan gunakan hoaks?  Agaknya, hoaks digunakan atau difungsikan sebagai atau menjadi senjata baru, dalam rangka pembenaran diri, menguatkan pendapat, bahkan alat untuk meraih simpati serta empati publik.

Hoaks pun berkembang karena adanya penyebaran media massa; serta tak dapat dipungkiri bahwa media massa, online, tv, radio, cetak, merupakan pelakon utama atau penebar hoaks terampuh/efektif.  Tanpa media-media tersebut, berita bohong itu tetap tak ada, tak membesar menjadi hoaks.

Timbul pertanyaan, mengapa mereka lakukan hal-hal tersebut!? 

Mengapa memblow up news yang bersumber dari ketidakbenaran, kemudian diolah begitu rupa sehingga menjadi sesuatu yang benar? Jawaban paling gampang dan cepat adalah, sang penebar hoaks tersebut mencari sensasi, walau yang ia dapatkan adalah sensasi murahan atau bahkan cacian dan ejekan publik.

Tapi, agaknya tak sekedar sampai di situ, namun sang penebar tersebut ingin mencapai suatu agenda tertentu. Misalnya, keuntungan dan dukungan politik; perang, permusuhan, pertikaian antar kelompok; semangat dan dukungan yang membabi buta sehingga membela sang korban yang muncul atau tergambar dalam hoaks.  Dukungan tertentu dari orang-orang yang mempercayai hoaks tersebut sebagai kebenaran, kemudian muncul amarah, yang bisa saja berujung pada permusuhan dan chaos sosial; dan bisa saja ada yang lain.

Mengapa Harus Ahok-Veronica

Jika melihat dan membaca 'berita heboh' Ahok-Vero ini serta mendengar sedikit penjelasan saya (seperti di atas), maka, beberapa teman bertanya,"Mengapa harus Ahok-Vero yang menjadi sasaran atau korban?" Ya, mengapa mereka?

Menurut saya, jika benar tak ada Surat Gugat Cerai dari Basuki Tj Purnama, maka ini adalah permainan politik kelas tinggi. Alasannya, menyangkut hasil survey berbagai lembaga survey, Basuki Tj Purnama menempati peringkat tertinggi sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.  Selain itu, walau Basuki Tj Purnama ada di balik jeruji besi, namanya masih harum dalam ingatan publik. Ia tetap menjadi 'simbol perlawanan' terhadap ketidakadilan dan para peninda serta radikalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun