Jika seperti itu maka, menyikapi fitnah (yang tertuju pada dirimu, diri kita, diri anda), harus dengan cara efektif dan pas. Misalnya,
- Â Jika mendengar, membaca, Â melihat fitnah, jangan langsung marah. Baca dan simak ulang, lihat celah konyol dari fitnah tersebut
- Jangan balas fitnah dengan fitnah; nilai Si Pengfinah sebagai manusia nihilo atau kosong prestasi, non kualitas dan tak ada kapasitas, bisanya cuma fitnah orang lain. Meladeni dan membantah Pengfitnah, terkadang bisa muncul kekerasan baru.
- Nilai Si Pengfitnah sebagai orang tak bermoral, tak terdidik, miskin wawasan, dan tak bermartabat
- Jika (kita) punya selera humor, share fitnah ke teman-teman, jadikan bahan lucu-lucuan.
- Jika mau repot, maka laporkan Si Pengfitnah ke Polisi.
- Tulis atau membuat artikel; seperti yang anda baca sekarang.
Cukuplah
Salam Mesrah Tanpa Kasih Sayang untuk Sang Pengfitnah
Opa Jappy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!