Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

G29S 2017 Gagal Total

1 Oktober 2017   12:38 Diperbarui: 1 Oktober 2017   13:45 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagal Total | Koleksi Pribadi

Villla Kota Bunga Ade, Cipanas--Mumpung masih hangat. Hari ini, Kesaktian Pancasila; kemarin, G3OS; sehari sebelum kemarin, ada G29S 2017, suatu gerakan,  yang sebelumnya melalui Medsos, ingin banjiri Jakarta dengan 'sejuta umat' dalam rangka pemaksaan kehendak.

G29S 2017, Cuma City Tour

Pagi-pagi, 29 Sep, saya suda di jalur barat gerakan masuk massa; dominan mak-mak dan ABG. Saya ikuti jalur hingga ke arah Senayan. Ternyata tak seheboh yang divirakan, sepi dan tak ada wajah garang. Semuanya nampak seperti rombongan orang kampung yang piknik ke Jakarta.

Saya melihat; ketika ada sepenggal orasi, peserta aksi pun, berdiri tak peduli, sambil makan minum ringan, yang katanya gratis.

Agaknya, sikonnya sama dengan yang demo Tugu Tani, katanya lambang komunis, diacuhkan peserta. Sebab lain, karena Polisi melarang massa  mengadakan aksi di Tugu Tani.

Ketika mengikuti rombongan ke area Gedung MPR, saya bayangkan ada teriak-teriak, marah-marah, heboh, dan sejenis dengan itu. Ternyata, sama; hanya terlihat seperti rombogan orang piknik. ABG Putri hingga Mak-mak Muda dan Paruh Baya, berselfie ria di hampir semua area.

Jadinya, bisa kusebut, aksi G29S 2017, hanyalah 'City Tour' gratis; cuma para pentolannya yang sibuk teriak-teriak tak jelas serta ora mutu dari atas mobil komando.

Penyebab Gatot

Rencananya, G29S 2017 (akan) ramai, riuh, heboh, dan membanjirnya umat serta laskar dari berbagai daerah di Jakarta. Lha, ko' sepi? Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebetulnya gagalnya G29S 2017 sudah terbaca beberapa hari sebelumnya. Indikasinya antara lain,

Pertama, Perlawanan Publik Melalui Medsos. Ketika para perencana dan operator G29S 2017 dalam rangka menarik massa (mulai) publikasikan rencana mereka di Medsos, langsung mendapat tanggapan negatif dari Nitizen. Tanpa komando, secara sendiri dan kelompok melakukan 'kontra' melalui tag line, meme, tulisan pendek, dan artikel. Agaknya perlawanan publik tersebut, menyurutkan niat banyak orang agar tak ikut aksi G29S 2017, karena mereka sadar bahwa kegiatan tersebut sangat tak bermafaat.

Kedua, Faktor Yudi Syamhudi Suyuti dan Nelly Juliana Rosa Ringo; pasangan ini bersama kelompok Majelis Rakyat Indonesia dan Laskar Rakyat Se-Jawa, membatalkan Gerakan Massa untuk menekan Parlemen agar dilakukan Sidang Istimewa MPR 29 September 2017. Pembatalan itu, karena permohonan Yudi cs tak direspon oleh Parlemen; juga karena faktor Nelly diperiksa Polisi karena ujar kebencian. Selain itu, laman akun FB Nelly yang penuh posting menghina, menfitnah, serta menista Presiden Jokowi dan pendukungnya, dilenyapkan oleh FB. Hingga dua kali kali, ia buat baru akun FB, tapi tetap lenyap.

Ketiga, bocornya notulen rapat panitia G29S 2017.Notulen tersebut, awalnya muncul di laman Kompasiana, serta disalin tempel ke mana-mana; dan bisa dipastikan hingga ke aparat keamanan.

Keempat, pembatalan oleh sejumlah Ormas dan Parpol. Mereka membatalkan pengiriman anggota untuk hadir pada aksi G29S2017.

Kelima, Tak ada dukungan Tokoh Politik. G29S 2017 bisa disebut 'Miskin Tokoh Oposisi dan Politik.' Cuma Eyang Amien Rais yang berorasi. 

Seperti biasanya, orasi Amin Rais berisi pesan diskriminasi dan ujar kebencian terhadap Pemerintah dan Presiden Jokowi. Rencana semula, ada sejumlah nama besar ikut berorasi, namun mereka membatalkan diri. Mungkin karena sudah ada peringatan dari Menkopolhukam.


Itu saja lah

Jadinya, G29S 2017 itu Gatot alias Gagal Total

Opa Jappy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun