Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka Hanya Ingat Pemberontakan PKI

22 September 2017   15:22 Diperbarui: 22 September 2017   17:03 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamar Sebelah Jagakarsa, Jakarta Selatan--Sejak berdirinya NKRI di Nusantara Tercinta, telah terjadi sejumlah pemberontakan (skala besar dan kecil) terhadap kedaulatan Negara.

TNI/ABRI berhasil menumpas semua pemberontakan tersebut hingga ke akar-akar-akarnya. Sejumlah pemberontakan tersebut adalah

  1. Peristiwa Madiun pada 18 September 1948 oleh PKI di pimpinan Moeso. Moeso memproklamasikan "Sovyet Republik Indonesia."
  2. Pemberontakan APRA Januari 1950 di Bandung.
    APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil, dipimpin oleh Westerling memberontak terhadap Republik Indonesia Serikat.
  3. Pemberontakan Andi Aziz di Makassar, April 1950
    Andi Aziz mantan KNIL yang memberontak pada RIS. Ia menyerah tanggal 26 April 1950.
  4. Pemberontakan RMS di Maluku, November 1950. RMS atau Republik Maluku Selatan dipimpin Soumokul memberontak terhadap RIS. Ditumpas oleh TNI yang dipimpin oleh Slamet Riyadi; ia gugur dalam perang.
  5. Pemberontakan Ibnu Hajar, 1949, di Kalimantan Selatan. Ibnu Hajar ditangkap  Desember 1949.
  6. Pemberontakan AMI tahun 1951 di Kebumen, Jawa Tengah. AMI atau  Angkatan Muda Islam dipimpin Kiai Somalangu.
  7. Pemberontakan Batalyon 426 tahun 1951-1952 di Jawa Tengah.
  8. Pemberontakan MMC tahun 1951-1952. MMC atau Merapi Merbabu Complek dilakukan mayoritas anak muda di sekitar lereng gununung Merapi dan Merbabu.
  9. Pemberontakan PRRI di Sulawesi 1958-1961. PRRI atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia.
  10. Pemberontakan Permesta 1958 -1961. Permesta atau Perjuangan Rakyat Semesta.
  11. Pemberontakan DI/TII dipimpin oleh Kartosuwiryo, Desember 1948 di Jawa Barat. Ditumpas  pasukan TNI Divisi Siliwangi.
  12. Pemberontakan DI/TII 1949-1962. DI/TII atau Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia dipimpin  Kartosuwiryo. Kartosuwiryo ingin membentuk Negara Islam Indonesia.
  13. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan 1957, dipimpin oleh Kahar Muzakar.
  14. Pemberontakan DI/TII di Brebes Jawa Tengah dipimpin Amir Fatah.
  15. Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh, 1949-1962.
  16. Pemberontakan PKI 1965. PKI [dan ormas-ormas Revolusi Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), Barisan Tani Indonesia (BTI), Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (Perhim), Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI), Himpunan Sarjana Indonesia (HSI)], dipercayai sebagai dalang utama Gerakan 30 September 1965.

So....

Dari semua pemberotakan tersebut, yang paling banyak korban adalah DI/TII dan PKI 1965. Keduanya sama tapi berbeda.

Sepanjang pemberontakan DI/TII di berbagai wilayah NKRI, korban terbanyak adalah rakyat. Hal itu terjadi karena gerombolan DI/TII melakukan pembunuhan terhadap rakyat di desa-desa yang jauh dari kosentrasi pasukan TNI. Salah satu contoh di Kolom Komentar.

Beda dengan apa yang terjadi pada pemberontakan PKI 1965. Setelah peristiwa G 30 S, terjadi pembasmian secara TSM terhadap mereka yang dituduh dan dituding PKI. Pada waktu itu, mereka (PKI dan yang dituduh serta dituding PKI) menjadi korban keganasan berbagai elemen rakyat dan aparat, atas nama pembasmian PKI.

Nah ...

Lalu, mengapa pada sikon dan konteks kekinian, banyak pihak, bisa saya sebut, hanya melakukan persekusi terhadap mereka atau anak-cucu korban 'atas nama pembasmian PKI?' Padahal, mereka inilah yang memiliki stigma PKI; dan lama mendapat penghambatan sosial dan politik. Namun, sebaliknya, sebagai contoh, anak-cucu pemberontak DI/TII, tak mengalami hal yang sama.

Agaknya, kita atau segelintir oknum dari antara kita, lupa atau gagal paham sejarah? Lupa dan gagal paham bahwa bukan hanya PKI yang melakukan perlawanan terhadap negara; dan mereka pun merupakan korban keganasan para pembasmi PKI.

Atau, segelintir oknum itu, hanya hembuskan napas bau komunis dalam rangka merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Inikah yang terjadi?

Saya lebih setuju dengan, 'adanya segelintir oknum ...;' mereka inilah yang sementara berupaya merusak Negeri Tercinta; tujuannya adalah muncul chaos sosial dan perpecahan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun