Jakarta---Berbagai media di Dalam dan Luar Negeri memberi apresiasi terhadap upaya diplomasi Menlu RI, Retno Marsudi, dalam rangka penyelesaian kasus Rohingya. Pada intinya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan beberapa hal penting, yaitu
Pertama, yaitu harapan Indonesia dan komunitas internasional agar situasi di Rakhine State bisa kembali aman.
Kedua, maximum self restraint harus dilakukan dan kita minta agar penggunaan kekerasan dihentikan.
Ketiga, jaminan pemerintah Myanmar memberikan perlindungan kepada semua orang yang tinggal di Rakhine State tanpa terkecuali; diberikan tanpa mempertimbangkan etnis dan agama.
Keempat, Myanmar harus mengizinkan dan menerima bantuan kemanusiaan ke wilayah pemukiman Rohingya. Antara lain dari ICRC (Palang Merah Internasional) dan ASEAN
Kelima, membuka akses untuk Komisi Khusus yang dipimpin oleh Kofi Anan. Yang sekaligus memantau semua proses penyelesaian pertikaian dan langkah-langkah perdamaian.
Menyikapi hal-hal tersebut, Suu Kyi menyambut positif usulan Indonesia; dan berjanji segera merealisasikan. Bahkan, sejumlah pemimpin dunia, menyambut baik gerak diplomasi RI tersebut, karena sebelumnya Suu Kyi dengan tegas meminta agar Indonesia jangan ikut campur urusan Rohingya.
Sayangnya, masih ada sejumlah oknum politisi RI yang bernada miring terhadap langkah strategis Menlu RI tersebut. Salah satunya adalah Fadli Zon. Ini bukan pertama kali. Saya malas menulis ulang (di sini) tanggapan Zon terhadap diplomasi Menlu RI; cukup kusebut sebagai, "Tanggapan terbodoh yang saya baca dari seorang politisi."
Berdasar pengamatan saya, tak ada satupun kata dari mulut Fadli Zon yang bernada positip terhadap duet pemerintahan Presiden Jokowi - JK.
Pada setiap kesempatan, Zon selalu bicara atau pun komentar tentang apa saja, yang paling remeh hingga rumit, dan berujung pada kritik, cenderung menghujat dan mengfitnah, pemerintah, serta secara khusus menyebut nama Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan semuanya itu, menurut saya, mungkin ada yang salah di 'mesin yang kelola cara berpikir' di otaknya. Sehingga selalu  mengeluarkan kata-kata yang sekelas SDBH - Sekolah Dasar Belum Habis. Atau, entah apa yang ada padanya.
Jadinya, sebagai rakyat biasa, yang bukan politisi terkenal, hanya menyampaikan pesan terbuka ke Fadli Zon
Agaknya, sebagai politisi Partai Gerindra, Fadli Zon merasa lebih pintar dari orang lain. Karena merasa diri lebih itulah, maka dengan kesombongan itu, ia melakukan serangan terhadap siapa pun, termasuk Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, wahai Zon, bercerminlah.
Setelah bercermin, wahai Fadli Zon, stop lah bicara asal bunyi, tanpa data dan fakta. Pikniklah di area dan arena (kemajuan) pembangunan yang telah dilakukan pemerintah. Sehingga perbendaharaan kata-katamu akan terisi dengan hal-hal yang bermartat.
So, Fadli Zon, Bisa Diam Ngak Sich!?
Opa Jappy
WA +62818121642
Penggagas dan Pendiri
Gerakan Damai Nusantara
Relawan Cinta Indonesia
Komunitas Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H