Berdasar semuanya itu, sangat jelas bahwa ada perbedaan antara Ahli (tentang) Filsafat dan Filsuf atau Filosof. Ahli (tentang Ilmu) Filsafat, bisa mencapai gelar Profesor, tapi belum tentu ia adalah seorang Filsof atau jadi Maha Guru bijak yang penuh Kebijaksaan.
Dengan demikian, pada masa kini, jika menemukan Profesor yang orasi dan narasinya tak sesuai dengan 'pakem seorang filsuf,' maka bisa dipastikan bahwa ia buka filsuf; ia hanya sekedar ahli pada bidang Ilmu (tentang) Filsafat.
Oleh sebab itu, saya berharap, publik tak menerima apa-apa yang datang dari bukan filsuf sebagai kebenaran filosofis serta ilmiah. Sebab, seorang filsuf bertujuan mencerdaskan rakyat bukan meracuni bangsa dengan kecerdasan semu. Terimalah sebagai 'hoax ilmiah.'
2 September 2017
Opa Jappy, WA +6281286032012 | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H