Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Air

7 Juni 2017   12:43 Diperbarui: 9 Mei 2020   11:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Air, water, oee, banyu, atau apa pun istilahnya (pada bahasa suku dan sub-suku), tentu yang dimaksud adalah benda cair yang jernih, bening, dan tak berbau.

Ya, Air adalah air. Tak perlu dijelaskan, semua orang paham makna dan fungsinya.

Bagiku, seorang perempuan dewasa, air bukan sekedar itu dan ini. Air begitu penting untuk hidup dan kehidupan; air bisa juga menjadi dia dan ia, bahkan Dikau. Ya, karena perannya, air mampu menjadi atau mewakili kekuatan kuat di luar diriku.

Mau contoh. Ok deh.

Di bulan puasa ini, air seakan menjadi penggodaku; tapi kukuat melawan godaan penggoda itu. Puasaku selalu penuh. Gimana dengan anda?

Air pun bisa menjadi "dia dan ia;" ini dari memory diriku.

Suatu waktu, jauh dalam jarak waktu,  ku betul-betul tak  berdaya, nyesek, bahkan air mata pun tak sanggup keluar dari mata cantikku.

Tiba-tiba, suara gemercik air membelah kesunyian; kuberdiri gontai dan menuju sudut kiblat di kamarku. Tak bisa sujud tidak mampu sembah.

Lalu, ku menuju sudut wudhu, tapi, tak seperti biasanya yang kurasakan. Ketika air sampai ke wajahku, terasa bahwa air seakan belaian tangan kasih sayang-Nya. Ia seakan berbisik padaku, "Aku tahu isi hatimu; Aku tahu semuanya; dan Aku menyertaimu, jangan takut."

Tak terasa, air mataku yang susah keluar, mengalir deras; seakan tertampung pada tangan-Nya yang penuh perhatian.

Ku menjadi tegar; dan menjadi kokoh, kumelangkah pasti menuju sudut kilbat, dan bercerita riang kepada-Nya.

Itu, baru satu contoh, kecil namun penuh dalam ruang hatiku.

Air memberi hidup dan kehidupan untuk semua. Nyaris tak ada satu pun benda dan makhluk tiada butuh air. Bahkan peleburan besi baja pun butuh air.

Ya, semuanya butuh air.

Air seakan kekuatan kuat untuk bisa melangsungkan hidup dan kehidupan. Tanpa dia, tak hidup dan kehidupan. Makanya, ketika "buka," kita minum agar hidup dan kehidupan kembali segar.

Walau seperti itu, kuharus belajar bahwa air tak pernah merebut tempat Tuhan Allah  SWT dari ruang hati kita, dirimu dan diriku. Ia, Sang Khalik selalu yang utama dan perrtama.

 

Opa Jappy | Ade Ferdijana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun