Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persekusi, Dampak Kriminalisasi Basuki Tj Purnama

27 Mei 2017   23:23 Diperbarui: 28 Mei 2017   03:21 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampaknya, memunculkan dukungan amarah dari mereka atau berbagai pihak yang terprovokasi. Selanjutnya, adalah tindakan anarkhis ataupun main hakim sendiri.

Tindakan persekusi sudah menyebar merata di seluruh Indonesia. Misalnya, penolakan terhadap orang tertentu di Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan NTT, juga ancaman dan intimidasi terhadap Dokter Fiera Lovita di Sumatera Barat.

Di samping itu, harus diakui juga bahwa, saat ini, publik sudah  muak dengan segala bentuk orasi dan narasi yang bernuansa sentimen SARA; publik juga marah terhadap orang-orang serta ormas yang selalu kedepankan sentimen SARA, namun tetap eksis.

Publik yang muak dan marah tersebut apatis dan enggan melapor ke aparat, karena seakan berhadapan dengan lembaga bisu, tuli, lumpuh, dan tak berdaya. Laporan publik seakan terbawa angin atau pun tenggelam di laut.

Oleh sebab itu, publik menggunakan medsos sebai saluran aspirasi; dan diharapkan aspirasi tersebut, bisa sampai ke pengambil keputusan dan pusat kekuasaan.

Aspirasi yang terpublish itulah, menjadikan sejumlah orang tersinggung, marah sehingga memunculkan persekusi.

Kini, dalam rangka Indonesia Tampa Kekerasan dan Radikalisme, anda dan saya mau di sisi mana; sebagai pemarah atau peramah.

Opa Jappy  | Seputaran Universitas Indonesia, Depok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun