Dan dalam kerangka itu, parpol menyalurkan orang-orangnya (yang sering disebut politisi/politikus) ke/melalui lembaga-lembaga politik (yang ada pada/dibentuk oleh negara); misalnya parlemen dan pemimpin pemerintah/an lokal, wilayah, nasional. Dengan itu, jalannya pemerintah/an harus sesuai dengan tujuan politik, idiologi yang diusung, bahkan way of life (suatu) bangsa dan negara. Hal di atas itu/ini, juga merupakan sesuatu biasa yang terjadi di mana-mana.
Lalu bagaimana dengan Parpol yang telah menjadi Perseroan Terbatas atau parpol sebagai Perseoran Terbatas;!? dan parpol seperti inilah yang sangat banyak di negeriku tercinta; negeri yang dulu ramah-ramah manusianya, tapi pada masa kini, mereka lebih suka marah-marah; marah-marah dengan bom, rusuh, brutal, dan lain sebagainya.
.......
.......
Parpol juga menyediakan barang (maaf, salah; karena tak ada istilah yang lain) yaitu manusia dan jasa. Parpol bagaikan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang out sourcing. Para direktur di Parpol (maksudnya sich, pengurus parpol), biasanya benegoisasi dengan kepala pemerintahan agar orang-orang parpol digunakan di/dalam pemerintah/an; parpol menyalurkan tenaga/sdm yang ada padanya; juga parpol (melalui akal-akalan pada waktu) pemilu/kada menyalurkan orang-orangnya di Parlemen atau pun sebagai kepala daerah.
LengkapnyaÂ
Cek di siniÂ
Â
Ilustrasi : dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H