Seiring dengan perjalanan waktu, jenazah para Marine Pribumi yang mengusai De Zeven Provincien¸pada tahun 1958, dipindahkan ke Makam Pahlawan Kalibata.Â
Dan, setelah itu, sejarah mereka terlupakan, tak diingat; kisahnnya hanya tersisa pada anak cucu mereka. Bahkan, anak cucu Jermias Kawilarang, pribumi Hindia Belanda pertama yang sekolah di Akademi Angkatan Belanda, hingga kini masih berjuang agar ada KRI yang bernama KRI Jermias Kawilarang. Sejak tahun 1990an, mereka sudah berusaha, namun hasilnya belum Nampak.
Oleh sebab itu, kemarin, 4 Februari 2016, sejumlah besar anak-cucu Martinj Paradja dan Jermias Kawilarang, ada di pusara para Pembront De Zeven Provincien; 21 orang disatukan pada satu liang lahat.
Ya, mereka lahir dari berbagai latar belakang, menyatu di atas De Zeven Provincien berjuang bersama, akhir hidup dan kehidupan mereka pun bersama; dan tetap menyatu menanti hari akhir di liang lahat yang sana.
Â
OPA JAPPY | OPA PETER A ROHI
FOTO WA INDONESIA HARI INI | OPA JAPPY
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H