Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Neurosains, Menelusuri Misteri Otak Manusia

13 Januari 2016   22:43 Diperbarui: 14 Januari 2016   00:55 8123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi Neurosains dalam Psikologi, bab 11. Pada bab ini, ada uraian lenkap tentang “kedekatan” neurosains dengan psikologi, misalnyan pada neuropsikologi, neuropsikologi eksperimental, neuropsikologi klinis, neuropsikologi-neuropsikiatri kognitif, koneksionisme, fungsional neuroimaging. Dalam pandangan klinis, psikologi bertujuan mempelajari, mengkaji, memahami, dan mengobati perilaku yang berkaitan langsung dengan fungsi otak; neuropsikologi mempelajari struktur-fungsi otak terkait proses psikologis-perilaku. Neuropsikologi menjembatani penerapan penelitian dengan fungsi dan disfungsi otak serta bagaimana hal itu mempengaruhi tubuh serta kepribadiannya. Neuropsikologi merupakan pengetahuan-pemahaman perilaku manusia, seperti: emosi yang ditinjau dalam konteks fisiologi otak serta kemampuan dalam aplikasinya dalam pengobatan individu yang mengalami gangguan psikologi.

Neuropsikologi klinis adalah penerapan pengetahuan neuropsikologi untuk penilaian neuropsikologis, pengobatan, dan rehabilitasi orang-orang yang telah menderita sakit atau cedera otak yang dapat menyebabkan masalah neurokognitif. Neuropsikologi kognitif berusaha untuk memahami fungsi berpikir-kerja otak dengan mempelajari fungsi otak pasien-pasien yang menderita cedera otak atau penyakit neurologis. Salah satu model fungsi neuropsikologi dikenal sebagai lokalisasi fungsional.

 

Neurosains Dalam Kehidupan Masyarakat, bab 12. Pada bagian ini, ada uraian yang cukup lengkap mengenai neuroekonomi, neurosains masyarakat (neurokomuniti), neuroleadership, neuro-arts, neuroestetika, dan neurodesigner, dan lain sebagainya. Misalnya,

Neurosains kognitif, menjelaskan proses kesadaran mencapai tingkatan pemahaman; bagaimana otak membuat keputusan dan menghasilkan tindakan; ditemukan empat penilaian utama, yaitu: pilihan, gerakan, keputusan, aksi.

Neurofisiologi mampu “menggambarkan” proses otak saat manusia membuat keputusan dan memilih di antara alternatif dengan memproduksi gerakan tertentu.

Neurosains dan seni memiliki banyak kesamaan, yang terlihat dari ciri kedua bidang tersebut dalam konteks imajinatif, subyektif, kontroversial, bersifat ilmiah. Prinsip dasar psikologi persepsi, biologi evolusioner, defisit neurologis, dan mempelajari anatomi dan fungsional otak dalam rangka memahami evolusi keindahan merupakan esensi seni.

Neurosains terkait fashion desain. Neurosains memprediksi jenis pakaian sesuai musim, khususnya dipandang dari segi neurobiologi terhadap kebutuhan tubuh. Sebab, mode, musiman dari mode adalah peristiwa otak yang terkait kebutuhan biologi-psikologi masyarakat luas. Hal lainnya, terkait fashion desain, adalah kecenderungan minat masyarakat pada warna-warni, sebagai manifestasi integral dari seni berpakaian, berbudaya, dan juga hubungannya dengan kesehatan, baik fisik maupun psikis.

 

====

Dari serpihan-serpihan Ilmu Neurosains Modern (INM) di atas, secara umum Taruna Ikrar ingin menunjukkan, kepada publik atau pembaca, bahwa Otak, dengan segala kapasitas di dalamnya, merupakan sesuatu yang masih misteri, namun bisa dipelajari melalui pendekatan berbagai disiplin ilmu serta keilmuan. Lebih daripada itu, melalui INM, ternyata "perkara studi otak" bukan sekedar berhubungan dengan waras dan tak waras, kanker otak, atau pun geger otak, melainkan menyangkut semua aspek hidup dan kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun