Namun, kali ini, Novanto kena batu; ketika dengan modus yang sama, ia datang ke Freeport; semuanya terekam rapi, agaknya, Menteri ESDM, sudah mencium permainan kotor para politisi, yang ikut bermani dalam rangka cari duit di/dalam proyek-proyek dan kontrak pemerintah.
Perangkap pun dipasang, tanpa disadari Setyo Novanto, ia tetap percaya diri, dan semakin bernafsu untuk mendapat banyak uang; dan, nama Jokowi-JK pun di bawa-bawa.
Tanpa ia sadari, Menteri ESDM, Sudirman Said, memaparkan ke publik. Itulah cerdiknya Sudirmnan Said, ia "hanya" berikan ke Majelis Kehormatan DPR, dan terbuka di hadapan publik. Maka, ramailan negeri ini dengan kelakuan Ketua DPR RI mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden.
Â
Menanti Tindakan Hukum
Tak lama kemudian, publik pun mulai menghukum Setyo Novanto; jadi menjadi "terdakwa" sebelum intitusi hukum mana pun memeriksannya.
Di hadapan publik Nusantara, lepas dari pemeriksaan hukum, ia bersalah atau tidak, Setya Novanto telah melakukan perbuatan tercela dan sangat tak layak sebagai seorang politisi yang sekaligus Ketua DPR RI. Â
Kini, publik yang marah, mencela, dan menghukum Setya Novanto, oleh sebab itu, untuk sementara, kita duduk diam sambil melihat kasus tersebut; tentu dengan harapan ada sanks dari Parelemen, dan juga aparat hukum, misalnya KPK, Kejaksaan, Polri bertindak. Sebab, jika aparat hukum tidak melakukan sesuaitu, dipastikan akan terjadi ha-hal yang bersifat tak membangun serta merusak citar DPR RI, dan juga pemerintahan Jokowi-JK
Â
Â
Â