Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesaktian Pancasila Bukan karena Pembasmian PKI

2 Oktober 2015   15:38 Diperbarui: 1 Oktober 2018   10:41 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Timbul Tanya, ketika perjuangan mempertahankan Kemerdekaan RI, sejak 1945 hingga penyerahan kedaulatan, atau akhir tahun 1940an dan awal 1950an, apakah para pejuang berseru, “Mari mempertahankan Pancasila?” atau mereka berseru, “Merdeka atau Mati!!” padahal pada masa itu, Pancasila telah ada dan disetujui serta diterima sebagai Dasar Negara. Ya, Pancasila telah ada; ia telah mempunyai kekuatan sebagai perekat bangsa dari Sabang sampai Merauke. Namun, tak ada orang yang berseru, “Atas nama mempertahankan Pancasila, saya memerangi dan membunuh engkau” atau “Atas nama Pancasila, saya mengusir Penjajah.” Tidak, tidak ada.

Ketika Bangsa dan Negara Indonesia, baru “berusia remaja,” dan ikatan yang dipakai untuk mengikat kesatuan itu adalah Pancasila; Pancasila yang telah diterima sejak 1945. Sayangnya, pengikat itulah yang digunakan dalam rangka “membasmi mereka yang menolak Pancasila; mereka menjadi korban, dan sang pembuat korban menyapa diri sebagai mempertahankan Pancasila. Sang pembuat korban, seakan berkata, “Aku bertindak karena pada diriku ada kuasa, sakti, dan kesaktian Pancasila.”

Hmmmmm ….

Pancasila dari alat pemersatu dan menyatukan anak-anak bangsa, telah berubah; ia dirubah oleh para pembasmi anak-anak bangsa yang “dituduh PKI” Kini, ketika kita merayakan “Kesaktian Pancasila” maka “apa muatan di dalamnya” yang menjadi ingatannya?

Sebab sesungguhnya “Kesaktian Pancasila” bisa bemuatan ganda yaitu Tragedi Orang-orang yang kalah dan menjadi korban; serta Sejarah Pemenang orang-orang yang membasi mereka yang kalah tersebut.

Sejarah Kelam di NKRI. Layakah dirayakan!?

Oleh Jappy M Pellokila/Opa Jappy, Lenteng Agung, tengah malam 1 Oktober 2015

Foto, koleksi Indonesia Hari Ini  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun