Koleksi jappy.8m.net | kompasiana.com/opajappy
Â
Bermula dari e-mail yang masuk ke inbox saya, isinya sedikit bertanya tentang isi artikel tersebut. Setelah googling dengan kata kunci yang pas, maka bertemu dengan artikel tersebut. Tak disangka, artikel yang di posting pada 11 Juni 2012, 07:28:25, kini telah dibaca : 4,684,579; dengan trend yang menaik. Â
Artikel yang bertajuk Ciri-ciri ABG Yang Telah Melakukan Hubungan Seks Pra-nikah; pesan yang ada pada tulisan tersebut, sebetulnya bersifat sex education dan tip untuk orang tua, dalam rangka bina dan pendekatan kepada anak-anak mereka agar tak terjerumus ke dalam sex pra-nikah.Â
Setelah memeperhatikan lebih mendalam, sambil ingin mengetahui 'mengapa tulisan tersebut dicari orang,' ternyata kuncinya adalah judul dan pesan yang ada di dalamnya. Judul yang nyaris 'mendekati' porno dan pesan yang sering dicari, menjadi faktor utama.Selain itu, ada berbagai blog dan medsos yang mengshare ataupun copas.
Dari situ ada semacam simpulan bahwa, potensi tulisan-tulisan atau artikel di Kompasiana bisa menjadi sangat dicari dan populer, jika
- Judul dengan kata-kata yang sering dicari di internet
- Pesan yang ada di/dalam tulisan bersifat untuk semua kalangan
- Pesan di/dalam tulisan tidak bersifat kontemporer, misalnya hanya sekedar news pada rentang waktu tertentu; topik hangat pada sikon tertentu, biasanya hanya dibaca pada saat yang pendek, kemudian dilupakan serta terlupakan
- Kata-kata dalam tulisan tidak baku dan membosankan, dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti
- Jika bersifat edukasi atau semi ilmiah, tak perlu banyak istilalh asing dari antah berantah yang bisa menyulitkan pembcaca
- Tulisan atau penulisnnya tidak sementara 'merasa paling pintar menguasai informasi' dan menggurui pembaca
- Tulisan, walau berdasar pada sumber-sumber lain, harus juga merupakan hasil olahan sendiri; artinya gaya penulisan yang orisinil, dan bukan copas.Â
- Tulisan mempunyai nilai edukasi dan humanisnya; menyangkut manusia dan kemanusiaannya
- Mungkin ada yang lain ...!? MonggoÂ
Selain hal-hal di atas, agaknya yang perlu juga diperhatikan bahwa menulis, kini tepatnya mengetik, adalah seni mengungkapkan pikiran atau apa yang dipikirkan melalui tulisan; sama halnya dengan berhomoli/a, berfilsafat, berfilosofi, yang pada dasarnya adalah seni mengungkapkan pikiran melalui kata-kata. Oleh sebab itu, para filosof pada masa lalu, bukan hanya menghasilkan kata-kata bermakna, namun tak sedikit yang mewariskan tulisan-tulisan atau buku. Dengan demikian, generasi berikut dapat menerima dan diwarisi ilmu serta hikmat yang ada pada mereka
Selain itu, pada masa kini, menulis pun merupakan hobby, isi waktu luang, atau berbagi (ilmu, pengetahuan, pengalaman, berita, cerita, opini)Â dengan kepada orang lain; bisa melalui buku (komersil dan gratis), web-site, blog, dan lain-lian. Berbagi secara gratis itulah yang umumnya dilakukan oleh banyak orang.
Mari, kita terus bersuara, walau hanya melalui bahasa kata-kata
Â