Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi, "Buatlah Anak-anak Gembira"

23 Juli 2015   20:06 Diperbarui: 23 Juli 2015   20:06 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Hari Anak Nasional: Ketidaktaatan Anak pada Orang Tua

 

sumber : http://www.kompasiana.com/jappy/

"Anak-anak adalah pewaris pertiwi. Jaga dan buatlah mereka gembira. Selamat Hari Anak Nasional 2015-Jkw" @Jokowi

"Selamat hari anak nasional kepada anak-anak di seluruh Indonesia. Jadilah anak-anak yang rajin menuntut ilmu dan berbakti kepada kedua orang tua" Iriana Jokowi.

 

Anak dan anak-anak merupakan tanggungjawab dan perhatian orang tua; mereka terlahir dan ada karena ada hubungan antara laki-laki dan perempuan, yang kemudian di sebut sebagai ayah - ibu. Selama merek masih disebut anak atau ketika masih sebagai anak dalam keluarga, maka mereka selayaknya mendapat sesuatu yang baik, benar, dan indah, serta teladan dari orang tua.

Di samping itu, kadangkala, adanya tanggungjawab orang tua, maka mereka (orang tua) menuntut ketaatan mutlak dari (dan anak-anak). Boleh-boleh saja.  Namun, perlu diingat bahwa anak [dan anak-anak] bukan merupakan hak milik mutlak orang tuanya; mereka adalah titipan TUHAN kepada suami-isteri atau orang tua; titipan Ilahi yang harus dipertanggungjawabkan kepada TUHAN. 

Nah, dalam rangka Hari Anak Nasional 2015, pesan Presiden Jokowi agar menjaga mereka, membuat mereka gembira, bisa merupakan bagian yang tak terelakan dari Hak Anak dan Fungsi dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap anak (-anak). Dalam arti, anak-anak mempunyai hak untuk mendapat penjagaan, perlindungan dan kegembiraan; serta orang tua (dewasa) harus lakukan hal tersebut. Dengan demikian ada semacam keutuhan peran dalam rangka mensejahterahkan anak-anak, hingga mereka mencapai usia kematangan serta mandiri. 

Dalam kerangka mencapai orang Indonesia yang dewasa dan mandiri tersebutlah, maka kesiapan untuk harus dimulai sejak dini, yaitu ketika mereka masih terbilan anak (dan anak-anak).

Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa Indonesia, yaitu negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak dengan menghormati hak-hak anak dan memberikan jaminan terhadap pemenuhannya tanpa perlakuan diskriminatif. Sebab, anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, dan oleh karena itu kepada anak perlu diberikan bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jadi, selaknya yang terjadi adalah peningkatan peran serta pemerintah, dunia usaha, masyarakat, keluarga dan orang tua dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Dan sekaligus menunjukkkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak-hak Anak.

 

  

 

 

Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Biasanya, setiap tahun, presiden dan ibu negara akan menghadiri perayaan Hari Anak Nasional.  Namun, untuk kali ini belum diketahui apakah akan melakukan perayaan serupa.

SUPLEMEN

Hari Anak Nasional Tanpa Latar Belakang Sejarah

Oleh Opa Jappy 

 

Sejarah merupakan suatu kejadian dan peristiwa yangg benar-benar terjadi pada masa lampau; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yangg benar-benar terjadi dalam atau pada masa sebelum sekarang. Biasanya, dikemudian hari, sejarah ditulis (ulang) berdasar data (dan data) yang ada; misalnya, prasasti, manucript, catatan para pelaku sejarah, bahkan tuturan yang diwariskan turun temurun, dan lain sebagainya.

Kemudian apa yang disebut Sejarah tersebut, diingat atau agar terus menerus diingat, maka dilakukan peringatan atau pun perayaan agarperistiwa bersejarah tersebut tetap dingat, dikenang, serta tak dilupakan oleh gererasi selanjutnya.

Misalnya, merayakan Hari Proklamasi, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan (17 Agustus, 28 Oktober, 10 Nopember), karena ada peristiwa besar dan bersejarah yang terjadi pada tanggal-tanggal tersebut. Sama halnya, mereka yang merayakan ulangn tahun kelahiran, perkawinan, atau apalah, karena agar diingatkan sebagai hari  yang bersejaran, yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan pribadi. Dan masih banyak contoh yang lain.

Bagaimana dengan Hari Anak Nasional, yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli!? Adakah peristiwa sejarah dan bersejarah, yang melatarbelakanginya sehingga disebut atau dirayakan sebagai Hari Anak Nasional!?

Adakah peristiwa masa lampau di Nusantara, yang berhubungan dengan anak (dan anak), sehingga hal tersebut, menjadi suatu dasar pijakan, sehingga bisa dikatakan sebagai Hari Anak Nasional!?

Silahkan anda membolak-balik buku sejarah, dan menemukannya, mungkin ada yang bisa didapatkan. Sebagai pencinta sejarah, kusudah awal-awal dan lama, protes terhadap tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Sayangnya, jika mau ganti atau usul tangga; lain, ku juga tak punya data tentang tanggal bersejarah yang berhubungan dengan anak-anak Indonesia, sehingga bisa diambil sebagai tanggal Hari Anak Nasional.

Kembali ke tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Anak Nasional berdasar Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1984, tangga 19 Juli 1984. [Semerntara itu, Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati pada 20 Nopember, perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. lihat kolom komentar].

Di samping itu, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada 23 Juli pun, tak berhubungan anak-anak; coba simak

  • 1952: Kudeta militer pimpinan Gamal Abdel Nasser memaksa Raja Farouk dari Mesir untuk turun tahta.
  • 1986: Pangeran Andrew dari York menikahi Sarah Ferguson di Westminster Abbey, London.
  • 1972: Program Landsat untuk mendapatkan citra Bumi dari luar angkasa dimulai dengan peluncuran satelit pertamanya.
  • 1995: Komet Hale-Bopp ditemukan secara terpisah oleh Alan Hale dan Thomas Bopp dari Amerika Serikat.
  • 2001: Dalam Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai Presiden Indonesia ke-5.

Selain dari itu, tak ada peristiwa yang penting dan dicatat oleh sejarah Nasional maupun Internasional; mungkin saja, tanggal 23 Juli berhubungan dengan Anda (saya sedang baca), HUT, tanggal pernikahan, tanggal kematian seseorang yang ada cintai, atau sesuatu yang bersejarahuntuk/bagi dirimu secara pribadi.

Lalu, mengapa 23 Juli ditentukan sebagai Hari Anak Nasional, berdasar Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1984, tanggal 19 Juli 1984!?

Agaknya, cuma ada satu alasan yang tepat, yaitu pada tanggal tersebut, 23 Juli 1953, di Solo, lahir Bambang Trihatmodjo dalam/pada keluarga HM. Soeharto dan Siti Hartinah; HM Soeharto, adalah Presiden RI yang kedua.

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun