Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pendekar Hukum Lebih Sakti dari Pendekar Banten

20 Desember 2013   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari 4.000 pendekar Banten mengantar dan mendampingi  Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ketika ia diperiksa oleh KPK.  Mereka memberikan suport agar Sang Gubernur tercinta bisa melewati saat-saat kelehan di Gedung KPK.  Bahkan, ada yang menyatakan bahwa

"Kami prihatin, keputusan itu sudah menyakiti hari rakyat Banten; kami akan tetap mempertahankan Atut. Bagaimana coba penegakan hukumnya? KPK tengah malam mencongkel rumah Atut. ... " (kompas.com)

Sayangnya, pendampingan dan penyertaan para pendekar tersebut tak membuat gentar para Pendekar Hukum yang bernaungdalam lindungan KPK, lebih sakti dari para pendekar Banten. Setelah sekitar 6 jam diperiksa KPK, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, ditahan sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten.

Kedatangan Ratu Atut di KPK, dan selama diperiksa dalam ruangan, di luar gedung KPK  ada kermaian karena ribuan pendekar Banten, tidak membuat KPK menunda penahanan terhadap Gubernur Banten tersebut.  Ia digiring ke Lapas Pondok Bambu sebagai tahanan titipan KPK.

kompas.com/tribunnews/

Melihat dukungan para pendekar tersebut, menurut catatanku, baru kali ini atau pertama kali, seorang tersangka yang diperiksa KPK mendapat pendampingan ribuan pendekar. Pendampingan gya dan model Atut tersebut, tentu saja mendapat reaksi banyak orang; ada yang pro dan kontra.  Apa pun pro-kontra tersebut, telah menjadi fenomena tersendiri, ataupun awal yang unik. Sehingga, mungkin saja, pada hari-hari akan datang, ada juga yang bergaya pendampingan seperti dilakukan terhadap Ratu Atut.

Di samping reaksi masyarakat, Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari pun ikut bersuara tentang hal tersebut.  Menurut Hajriyanto Y Thohari,

"Sejak awal kita katakan, Ibu Atut harus mengikuti proses hukum dan kooperatif kepada KPK. Golkar pun tidak akan intervensi, biarkan KPK bekerja sesuai dengan alat bukti yang dimiliki. Dan KPK tetap independen dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

KPK tidak bisa diintervensi dan tak bisa terpengaruh baik oleh tekanan kekuasaan penguasa dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat, meski setiap ada kasus itu selalu ada yang mendukung dan mendorong, ..." (antaranews/suarapembaruan)

Pendekar Banten, Ratu Atur, Penyidik KPK, Lapas Salemba, Gedung KPK, dan Jl. H. Rasuna Said, Jakarta, bahkan mall dan pencakar langit di sekitar Kuningan, menjadi saksi mata dan saksi bisu bahwa setiap tekanan dari orang-orangnya tersangka tak bisa mempengaruhi KPK; atau membuat KPK urung menahan para pelaku korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun