Luar biasa. Jika jadi, maka Pemda DKI akan mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli gedung dirobohkan dan dijadikan area hijau. Keinginan dan rencan tersebut, hendaknya hanrus dilihat juga oleh Kedubes Inggris, sehingga tak menjualnya dengan harga yang ikuti standar nilai ekonomi kawasan tersebut. Apalagi, Inggris yang selalu agungkan penataan, berdampingan, bersahabat dengan alam, maka sebisa mungkin tidak mematok harga yang tinggi. Jika rencana Pemda DKI tersebut berhasil, maka, menurutku, bukan saja eks Kedubes Inggris yang dibelli, namun juga gedung-gedung di kawasan lain, yang dibangun berdasar melanggar peraturan Tata Ruang DKI, termasuk Pom Bensi/BBM yang menggusur trotoar dan taman-taman kota.
Di balik itu, niat baik pihak Kedubes Inggris, setelah bertemu dengan Wagub DKI, juga bisa disebut sebagai suatu kesediaan Kerajaan Inggris terhadap kebijakan Pemda DKI di bawah komando Jokowi-Ahok. Bahkan, bisa jadi mereka menjadi yang utama dari Kedutaan Negara-negara Sahabat di Jakarta, yang bersedia tunduk pada aturan Pemda DKI mengenai Tata Ruang Hijau. Mungkin saja, sesuai dengan rencana sekian tahun yang lalu, bahwa semua Kedubes Negara-negara Sahabat harus pindaj ke Rasunia Said, Kungingan, pada masa akan akan terlaksana. Sehingga daerah-daerah bekas Gedung Kedubes yang telah pindah, akan menjadi area resapan di DKI.
Jadinya, kita nunggu saja kelanjutannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H