air dari puncak dan luapan kali, got, parit di seputaran wilayah, ditambah dengan rob pada wilayah sekitar pantai Jakarta Utara. Bukan itu saja, banjir di Jakarta juga akibat tumpuk permasalahan tata kelola ruang atas dan bawa tanah di DKI. Plus, banjir di Jakarta, menurut sekelompok orang, karena alasan-alasan yang tak rasional dan masuk akal, akibat salah pilih Gubernur dan Wakil Gubernur.*[*Notes: Untuk penyebab banjir akibat salag pilih Gub dan Wagub, maka sebelum Jokowi dan Ahok, Jakarta juga kebanjiran, maka itu bisa berarti bahwa mereka adalah Gubernur-Wagub yang salah di DKI, sehingga Jakarata tetap saja banjir dan kebanjiran]. Bahkan menurut Dipa Pradipta, peneliti senior Lembaga Survei Nasional (LSN), kinerja Jokowi sebagai orang nomor satu di Jakarta dalam kurun waktu 16 bulan belum menunjukkan sinyal yang jelas mau dibawa ke mana keadaan Jakarta, menurut Dipa,
"Keadaan sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu. Merosotnya kinerja Jokowi dalam berbagai bidang, membuat persentase warga Jakarta yang puas akan kinerja Jokowi menurun signifikan. Banjir dan macet parah membangunkan kesadaran sebagian warga Jakarta yang setahun lebih dibuai popularitas Jokowi. ... (lihat kolom komentar)" Bahkan orang-orang LSN lainnya, menyatakan bahwa publik DKI mulai pesimis kemampuan Jokowi atasi kemacetan ibukota. Publik DKI juga mulai ragu Jokowi mampu atasi masalah banjir di ibukota. Ok. mari (kita) setuju dengan orang-orang LSN, untuk yang satu ini, bahwa ada ketidakmampuan Jokowi-Ahok; dan katakanlah semuanya itu benar. Lalu, bagaimana dengan warga DKI!? Apakah gaya hidup dan kehidupan mereka sudah sudahmerupakan Budaya Mengatasi Banjir!? Coba perhatikan gaya hidup orang Jakarta, untuk mengatasi banjir dibawah ini
[koleksi pribadi/indonesiahariinidalamkatakata/kaskus/kompas/antara]. Foto-foto di atas, hanya sebagian kecil perilaku orang Jakarta yang membangkitkan banjir di Jakarta, dan sekaligus memperluas wilayah kekuasaan air bah di wilayah DKI. Dengan demikian, secara tak langsung ataupun tidak, memberi kontribusi besar terhadap banjir di Jakarta.
[*Notes: Tak perlu lagi, menjelaskan pesan yang ada pada foto-foto di atas; karena sudah cukup bercerita kepada siapa pun yang melihatnya]. Kembali ke hasil survey LSN, bahwa publik DKI mulai pesimis kemampuan Jokowi mengatasi banjir di ibukota; apakah publik Jakarta (paling tidak mereka yang menjadi responden survey LSN), selama era Jokowi-Ahok, sudah benar-benar berbudaya mengatasi banjir!? Atau, mereka hanya pandai menjawab survey (dan kemudian mendapat souvenir atau pun uang, sebagaimana terjadi atau dilakukan oleh berbagai lembaga survey), namun tak berbuat apa-apa untuk mengatasi banjir. Jadinya, banjir di Jakarta, siapa yang salah dan paling bertanggungjawab .....!?
1389872247694070385
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H