Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sebelas Orang dari Malaysia dan Jateng Dicurigai sebagai ISIS di Pulau Rote

28 Maret 2015   15:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nttonlinenow.com

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) mengamankan 11 warga Jawa Tengah dan Malaysia di Pulau Rote, Kupang, NTT. Mereka diduga terkait jaringan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Agus Santosa di Kupang,  menyatakan bahwa

"Ada 11 warga asal Klaten dan Malaysia yang diamankan di Polres Rote Ndao, untuk dimintai keterangan lebih lanjut, untuk membuktikan dugaan tersebut.

Warga tersebut termasuk dalam Jamaah Tablig yang memiliki surat resmi untuk beroperasi di NTT dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Setelah dilakukan pemeriksaan, Polda NTT akan mengembalikan kesebelas warga tersebut ke daerah asalnya hari ini."

[Komisi Kepolisian Indonesia]

Media lokal di/dari Kupang memuat news di atas dan para Nitizen dari Flobamora tak ketinggalan menyebarkan kebenaran berita tersebut di atas, suatu sikon yang cenderung membuat sikon sosial, politi, dan keamanan di Rote menjadi tak nyaman serta ganggu hubungan antar umat beragama di Rote maupun NTT secara keseluruhan.

Kesebelas orang tersebut adalah Mohammad Jemmi Bin Arlis (Malaysia), sedangkan 10 pendakwah lainnya yang berasal dari Magetan, yakni Sulaeman, Rahmad Arif, M. As'ad, M Qosim, Abdullah, Abdul Kholiq, M. Asyrof Ali, M. Yusuf, Abdul Aziz, M. Awaluddin.

Keberadaan "orang-orang yang dicurigai" tersebut, menurut beberapa warga Ba'a, Tony Johanes, Hans Malelak, Ma'u  Saduk, dan juga Nancy Melkianus, pada intinya menyatakan bahwa, "Warga curiga setelah melihat dua dari 11 orang tersebut melintas di kawasan pertokoan di Ba'a, Ibu Kota Kabupaten Rote Ndao. Gerik mereka  mencurigakan, warga kemudian melapor polisi; dua orang dari antara mereka seperti anggota ISIS, sebagaimana  di media massa." Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu Tolasik di Pelabuhan Rote, bahwa ada sejumlah orang yang berpakaian seperti ISIS di Ba'a, dan mereka hampir diserang massa.

Penjelasan dari Tolasik tersebut, juga dibenarkan oleh beberapa teman di Rote, yang dihubungi melalui telepon dan akun Fb mereka. Hal senada juga disampaikan oleh aparat Polri di Pulau Rote.

Polisi segera  membawa keduanya ke kantor Polsek Ba'a yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Ketika itu warga kemudian berbondong- bondong datang ke kantor Polsek. Suasana memanas karena ada warga berteriak agar mereka dibakar. Warga yang datang ke kantor polisi mencapai sekitar 200 orang. Karena suasana semakin tidak terkendali, sembilan rekan mereka lainnya kemudian di evakuasi dari sebuah lokasi untuk dipindahkan ke kantor Polres Rote Ndao yang berjarak sekitar lima kilometer. Warga terus menerus mengikuti dari belakang mengendari sepeda motor sambil teriak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun