Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Terbuka Kepada Prof. Nazarudin Syamsudin, “Tolong Tunjukan Siapa Mereka”

21 Februari 2014   02:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://twitter.com/nazarsjamsuddin
Siang tadi ada Trebding Articles yang cukup menarik perhatianku; judulnya saja cukup menggoda, yaitu Akankah Risma menjadi Korban Dari Kelompok Antiislam Berikutnya? Ternyata Si Penulis juga menggunakan refrensi dari  https://twitter.com/nazarsjamsuddin, (lihat capture di atas).

Selanjutnya dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa

.... pandangan Nazarudin Syamsudin ini dapat dipastikan kebenaranya, karena apa yang dilakukan RISMA dapat menggagalkan upaya kelompok Anti Islam yang sedang menggiring opini bahwa Jilbaber itu Koruptor, Jilbaber itu Provokator, Jilbaber itu Teroris, Jilbaber itu Suka mesum dan memiliki nafsu besar, inilah yang sedang dikampanyekan Kelompok Anti Islam di dunia maya dan nyata, hadirnya Tokoh seperti Risma dan tokoh muslimah lainnya yang berprestasi dapat dipastikan bisa menggagalkan upaya-upaya jahat mereka.

Lucu juga, menurutku, artikel yang isinya sarat dengan opini sentimen SARA dan RASIS tersebut, ko' bisa menjadi TRENDING ARTICLES; entah apa yang menjadi pertimbangan redaksi/admin Kompasiana.  Agar anda tak lelah mencari tulisan tersebut, silahkan baca di kolom komentar, 100 % copas. Ada baiknya, sebelum lanjut baca tulisan ini, andamembaca Akankah Risma menjadi Korban Dari Kelompok Antiislam Berikutnya!?

Setelah membacanya, anda boleh setuju atau pun menolak dengan hal-hal yang diungkapkan dalam artikel tersebut.

, adakah atau benarkah apa yang disebut sebagai Kelompok Antiislam, seperti diungkapkan oleh Prof. Nazarudin Syamsudin; dan kelompok tersebutlah yang menjatuhkan para politisi Islam, seperti yang diuraikan dalam Adakah .... Antiislam!? Bahkan, kasus yang menghantar Lufthi HI sebagai terdakwa  korupsi dan pendingnya Polwan berjilbab, disebut sebagai pengauh dari Kelompok Antiislam.  Kemudian, jadi tidaknya Walikota Surabaya mundur, juga disebut sebagai (akan) menjadi korban Kelompok Antiislam.

Timbul pertanyaan, adakah kelompok tersebut dan siapakah mereka; atau benarkah kelompok itu benar ada, sehingga telah memakan korban sekian banyak orang, dan sementara berproses untuk memakan korban baru.

Oleh sebab itu, Nazaruddin Sjamsuddin, yang juga (katanya) Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, harus bisa membuktikan ucapan atau twittnya; ia harus bisa membuktikan orang-orang atau unsur yang disebut Kelompok Antiislam, dan hasil kerjanya atau mereka yang sudah menjadi korban.

Prof. Nazaruddin Sjamsudin, hanya membuat opini akademis yang salah, dan benada rasis dan sentimen SARA, sehingga dengan enaknya menyebut bahwa unsur-unsur antiislamlah yang berupaya menjatuhkan Walikota Surabaya. Sedangkal itukah hal-hal yang bisa sebagai pemicu mundur tidaknya Risma!?

Sayang dan teramat disayangkan, jika seorang Gurubesar mempunyai konsep seperti itu, dan kemudian diterima oleh publik sebagai suatu kebenaran.

Ok lah, .... kuikuti opini Nazaruddin Sjamsudin, bahwa "Kalo Walkot Risma tak berjilbab dan berprestasi saya yakin dia tak jadi sasaran utk dijatuhkan. Unsur-unsur anti-Islam gerah melihat keberhasilan Walkot Risma yang selalu berjilbab itu, ....” dan bandingan dengan grup pembelaan terhadap Risma.

Untuk membuktikan (kira-kira) siapakah yang kontra terhadap Risma, dan bernafsu besar agar Walikota Surabaya tersebut undurkan diri; maka diriku mencoba menelusuri Grup dan Fans Page Save Risma (yang baru +/-seminggu dibuat).

Katakankanlah, mereka yang disebut Prof Nazaruddin Sjamsudin sebagai Kelompok Antiislam tersebut adalah mereka yang tak seagama dengan Risma, kelompok sekuler, dan sejenis dengan itu. Dengan modal itu, kumembaca komentar, opini, dan apa saja yang ada pad Grup dan Fans Page Save Risma.

Kemudian, menelusuri beberapa info profile mereka, para pembela Risma datang dairi banyak kelangan. Mereka dari berbagai latar belakang agama, pendidikan, dan tingkat sosial, dan lain sebagainya. Hampir semuanya memberi apresiasi postif terhadap Risma, dan tak mau ia berhenti dari jabatannya sebagai Walkota Surabaya.

Sebaliknya, juga ada ada pengguna/like Fans FB yang berkomentar sambil mencaci maka Risma; anda mau tahu siapa dia!? Setelah menelusuri info profilenya, ternyata datang dari parpol tertentu dan seagama dengan Risma. Lho ko' bisa ...!? Apakah mereka tak bisa disebut sebagai bagian dari Kelompok Antiislam!? Hmmmmm  jauh panggang dari api.

Dari penelusuran di medsos itu saja, mungkin tak ilmiah, namun sudah cukup bagiku, untuk menjawab pertanyaan dalam batinku "Mengapa hingga Prof Nazaruddin Sjamsudin menyatakan bahwa ada Kelompok Antiislam yang ingin Risma lengser ...;" Jawaban yang diriku dapat adalah, "Tak Terjawab, siapa mereka."

Oleh sebab itu, sebagai akademisi dari PTN ternama di negeri, maka Prof. Nazarudin Syamsudin, harus bisa menjawab, siapa-siapa yang ia sebut sebagai Antiislam. Tunjukan dengan terang benderang siapa mereka, sehingga tak ada atau muncul kecurigaan pada masyarakat.

Akhir kata: Prof. Nazarudin Syamsudin, “Tolong Tunjukan Siapa Mereka” Jika tidak bisa menjawab, dan buktikan secara ilmiah, maka lebih baik tidak menebarkan kata-kata yang nantinya menjadi akar pahit dan benih-benih konflik pada masyarakat.

Salam dari saya, tetangga dekat Kampus UI Depok; saya siap ngobrol tentang dengan anda tentang Antiislam melalui e-mail opa.jappy@gmail, https://twitter.com/OpaJappy. atau debat terbuka dengan anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun